Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2021, 09:02 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comSariawan bisa terjadi dimana saja di dalam rongga mulut. termasuk di lidah. Sariawan di lidah bisa lebih mengganggu dan menyakitkan dibanding sariawan pada pipi atau bibir. Ini karena bibir adalah otot yang terus bergerak terutama saat berbicara dan makan.

Sariawan di lidah bisa menyebabkan seseorang mengalami kesulitan makan, kesulitan berbicara, nyeri tenggorokan, dan lidah membengkak.

Sariawan di lidah biasanya berukuran kecil dengan diameter hanya beberapa milimeter. Namun, jika Anda mengalami sariawan yang besar berukuran 1-3 sentimeter, Anda perlu pergi ke dokter gigi spesialis penyakit mulut.

Sariawan di lidah akan berbentuk bulat atau lonjong. Permukaan tengahnya biasanya berwarna keputihan. Sedangkan pinggiran lukanya akan berwarna kemerahan.

Baca juga: 8 Penyebab Sariawan, Bisa Jadi karena Pasta Gigi

Dilansir dari Medical News Today (29/1/2021) ada beberapa penyebab sariawan muncul di lidah.

Lidah tergigit

Terkadang ketika makan, kita tidak sengaja menggigit lidah kita sendiri. Ini bisa menyebabkan sariawan pada lidah.

Cedera saat di dokter gigi

Perawatan di dokter gigi menggunakan alat yang beragam. Alat ini bisa saja tidak sengaja terkena lidah sehingga menjadi luka trauma yang berkembang menjadi sariawan.

Ortodonti cekat dan retainer

Peralatan ini sering menggunakan bahan dasar logam yang tajam dan bisa melukai jaringan di dalam mulut, termasuk lidah.

Berhenti merokok

Ketika seseorang mengambil langkah besar untuk berhenti merokok, tubuhnya akan memberi beberapa reaksi. Salah satunya adalah sariawan pada lidah.

Alergi makanan

Alergi terhadap makanan tertentu bisa menimbulkan reaksi di lidah dan memicu terjadinya sariawan.

Kekurangan nutrisi

Sebuah studi literatur yang dipublikasikan di NCBI (3/2/2021) menyebutkan bahwa 20% kasus sariawan disebabkan karena defisiensi zat besi dan vitamin B.

Faktor genetik

Menurut penelitian Advances in Dermatology and Allergology (12/4/2013), salah satu penyebab sariawan di lidah adalah faktor keturunan. Sariawan pada kasus dengan riwayat keluarga seperti ini biasanya adalah sariawan yang berulang.

Infeksi

Terdapat beberapa penyakit infeksi yang bermanifestasi di rongga mulut. Contohnya hand, foot, mouth disease. Penyakit ini dikenal juga dengan flu Singapur. Manifestasi di dalam mulut adalah sariawan dalam jumlah yang banyak di rongga mulut, bahkan sariawannya bisa sampai ke kerongkongan.

Infeksi lainnya adalah infeksi akibat herpes simplex virus atau infeksi jamur akibat Candida. Infeksi parah akan disertai demam. Jika Anda mengalami sariawan di lidah dan demam, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Kanker mulut

Sariawan yang tidak sembuh dalam waktu yang lama lebih dari tiga minggu bisa jadi merupakan gejala kanker mulut yang perlu Anda waspadai. Jika Anda mengalaminya, segera temui dokter gigi spesialis penyakit mulut.

Baca juga: Jangan Abaikan, Ketahui Perbedaan Sariawan dan Kanker Mulut

Perawatan

Sebagian besar sariawan akan sembuh sendiri dalam waktu 4-14 hari tanpa perawatan. Namun Anda bisa mencoba beberapa cara mudah untuk mempercepat sembuhnya sariawan di lidah. Setiap setelah selesai makan, Anda bisa berkumur dengan air putih atau air garam hangat untuk mencegah infeksi sekunder terjadi pada lidah Anda. 

Jika nyerinya sangat mengganggu, Anda bisa meringankan gejala yang Anda rasakan dengan obat-obatan pereda nyeri atau obat oles untuk melapisi dan melindungi sariawan di lidah agar tidak terlalu perih.

Anda perlu waspada jika sariawan di lidah tidak sembuh lebih dari 3 minggu. Ini bisa jadi merupakan gejala kanker mulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com