Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri hingga Budidaya Eucalyptus, Tanaman untuk Redakan Gejala Covid-19

Kompas.com - 09/05/2021, 11:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

1. Fase benih pohon

Untuk melakukan budidaya tanaman, hal utama yang paling penting untuk dilakukan adalah pemilihan benih yang baik dan sehat.

Evi mengatakan, fase awal dari biji menjadi benih itu yang paling krusial, karena tingkat kematian cukup besar, terutama saat proses pindah tanam.

"Kalau ada akar yang putus biasanya bisa mati saat ditanam di lahan," jelasnya.

Oleh karena itu, bagi para petani yang ingin membudidayakan eucalyptus, sebaiknya benar-benar mempelajari tips dari para ahli agar fase biji menjadi benih ini bisa berhasil tanpa kematian saat proses pindah tanam. 

Lebih aman lagi, jika petani mengambil sumber benih berkualitas dari penangkar yang sudah terdaftar di BPTH. Di mana benih diambil dari pohon yang pertumbuhannya baik dan jelas asal-usulnya.

Untuk diketahui, benih yang sudah masak secara fisiologisnya terlihat berwarna kuning kecokelatan pada buah.

2. Penyiapan dan pemeliharaan bibit

Untuk dapat memperbanyak bibit dalam skala besar dengan mudah, maka pembiakan dengan stek merupakan alternatif yang bisa dilakukan.

Nah, dalam pembiakan bibit eucalyptus dengan stek ini yang penting diperhatikan adalah pemilihan tanaman induk yang terbaik.

Umumnya tanaman induk yang baik berasal dari tanaman unggul yang bebas dari serangan hama penyakit, pertumbuhannya normal dan memiliki batang yang bagus yakni lurus dan besar.

Stek bibit ini bisa diambil dari tunas yang keluar dari cabang-cabang tanaman tersebut. Bibit eucalyptus dinyatakan siap jika sudah berakar, biasanya membutuhkan waktu normal sekitar satu bulan untuk ini.

Sebelum dipindahkan ke lahan budidaya utamanya, selama satu bulan bibit masih harus disiram dan dipupuk dengan NPK minimal 2 minggu sekali.

Tidak hanya itu, bibit juga masih perlu penyemprotan hama dan penyakit setidaknya selama satu minggu sekali.

3. Kesesuaian lahan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com