Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Rasanya Kembali ke Bumi dari Luar Angkasa? Ini Kata Astronot

Kompas.com - 07/05/2021, 11:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Empat astronot yang baru saja kembali dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), menceritakan pengalaman mereka kembali ke Bumi dan merasakan percikan air laut setelah lebih dari 160 hari di luar angkasa, pada Kamis, (6/5/2021).

Kapsul SpaceX Crew Dragon yang membawa empat astronot kembali ke Bumi jatuh di lepas pantai Florida pada Minggu (2/5/2021) pagi waktu setempat. Ini adalah pendaratan laut malam pertama NASA dalam lebih dari 50 tahun terakhir.

Empat astronot itu terdiri dari 3 astronot NASA dan satu astronot Jepang. Kelompok mereka dinamai Crew-1.

Adalah Shannon Walker, Victor Glover, Mike Hopkins, dan astronot Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) Soichi Noguchi. Mereka mendarat di Teluk Meksiko di lepas pantai Panama City, Florida.

Baca juga: Rekor Penghuni Terbanyak, 11 Astronot Huni Stasiun Luar Angkasa

"Ada saat di mana saya hanya berkata pada diri sendiri, ayo bernapas. Tarik napas. Karena saya merasa sangat berat. Saya merasa seperti kartun yang punya wajah melorot," kata astronot NASA, Victor Glover, salah satu dari 4 astronot Crew-1.

Itu adalah misi reguler pertama pulang-pergi Bumi-ISS dengan pesawat luar angkasa yang dibangun oleh perusahaan miliarder Elon Musk.

"Ini sangat dinamis dan sangat menantang," kata Glover.

Dilansir AFP, Jumat (7/5/2021), Glover mengaku kesulitan bernapas saat memasuki atmosfer Bumi karena bobot percepatan terkonsentrasi di dada.

"Kendati begitu, peluncuran dan kembali ke Bumi adalah pengalaman yang unik," katanya.

NASA telah mengontrak SpaceX untuk meluncurkan astronot ke luar angkasa dari tanah AS, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan sejak 2011 dengan berakhirnya program pesawat ulang-alik.

Sejak saat itu hingga kini NASA terpaksa membayar ongkos tumpangan ke ISS di atas kapal Soyuz Rusia, yang mendarat di daratan kering.

"Mendarat di air menarik karena tidak ada dari kami yang benar-benar tahu apa yang diharapkan. Tapi menurut saya, dari sudut pandang saya, rasanya sedikit lebih lembut daripada mendarat di darat," kata astronot AS Shannon Walker.

"Anda menghabiskan lebih sedikit waktu di bawah parasut di Naga daripada yang Anda lakukan di bawah Soyuz," katanya.

Baca juga: Astronot Meninggal di Luar Angkasa, NASA Rencanakan Pemakaman Ekologis untuk Astronot

Segera, kapsul Crew Dragon akan diperuntukkan bagi turis luar angkasa, warga sipil yang bukan astronot profesional.

Astronot AS Mike Hopkins percaya bahwa wisatawan luar angkasa akan dapat menangani perjalanan masuk kembali ke Bumi yang sulit.

"Setelah warga sipil menjalani beberapa pelatihan mesin sentrifugal itu tidak akan sepenuhnya unik bagi mereka," katanya.

Astronot Jepang Soichi Noguchi mengatakan pendaratannya cukup mulus.

“Dampaknya sangat, sangat minimal, dan segera setelah percikan. Kami merasakan ombak, kami kembali ke planet berisi air.

"Itu perasaan yang luar biasa."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com