KOMPAS.com- Beberapa waktu lalu, kargo luar angkasa SpaceX kembali dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dan membawa pulang sejumlah barang, termasuk wine atau minuman anggur merah.
Para peneliti pun melakukan studi terhadap beberapa minuman anggur merah yang telah berada di ISS selama kurang lebih setahun.
Dalam studi, seperti dilansir dari Space, Kamis (6/5/2021), menunjukkan bahwa selain rasa wine yang berubah, minuman ini seolah menua lebih cepat dibandingkan dengan wine yang ada di Bumi.
Sebelumnya, pada peneliti mengirim 12 botol anggur Bordeux ke stasiun luar angkasa menggunakan pesawat kargo Northrop Grumman Cygnus pada November 2019 lalu.
Baca juga: Kembali dari Luar Angkasa, Wine dan Anggur Diteliti Ilmuwan Perancis, Ini Hasilnya
Pesawat kargo luar angkasa itu tidak hanya membawa suplai makanan untuk para astronot ISS.
Akan tetapi juga membawa sejumlah barang untuk mempelajari bagaimana gayaberat atau lingkungan zero gravitasi di luar angkasa dapat memengaruhi anggur atau wine seiring bertambahnya usia.
Wine tersebut tetap berada di dalam tabung tertutup di laboratorium yang mengorbit selama 438 hari dan 19 jam sebelum kembali ke Bumi dengan pesawat ruang angkasa kargo milik SpaceX Dragon pada Januari 2020 lalu.
Dibandingkan dengan sebotol wine yang sama yang menua dalam waktu yang sama di Bumi, anggur merah yang menua di Stasiun Luar Angkasa Internasional, mungkin jauh lebih tua, satu hingga dua tahun, atau bahkan tiga tahun lebih tua.
Baca juga: Demi Kenikmatan, Pemerintah Georgia Bakal Bikin Wine di Mars