Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Tak Ada Kaitan antara Penggunaan Teknologi dan Masalah Kesehatan Mental Remaja

Kompas.com - 06/05/2021, 18:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa penggunaan teknologi dan media sosial yang berlebihan oleh remaja dapat berdampak negatif bagi mereka, terutama di era di mana kebanyakan anak muda memiliki akses ke perangkat seperti smartphone.

Namun, penelitian yang mengamati penggunaan teknologi remaja dan hubungannya dengan masalah kesehatan mental belum memberikan jawaban yang pasti.

Sekarang, sebuah studi baru oleh para peneliti dari Oxford Internet Institute mengatakan bahwa kepercayaan itu tidak benar.

Menurut riset teranyar, bukti yang menghubungkan penggunaan teknologi dan media sosial dengan penyakit kesehatan mental pada remaja sangat tipis.

Baca juga: Bisakah Orang dengan Gangguan Mental Berpuasa Ramadhan?

Studi yang diterbitkan di Clinical Psychological Science menilai lebih dari 400.000 remaja di Inggris dan AS dalam tiga survei.

Hasilnya, tidak ditemukan hubungan konklusif antara penggunaan teknologi dan masalah kesehatan mental.

Dalam studi tersebut, yang berlangsung selama beberapa tahun, 430.561 remaja berusia antara 10-15 tahun melaporkan penggunaan teknologi seperti menonton TV, penggunaan perangkat, dan penggunaan media sosial, di samping masalah kesehatan mental yang terkait.

Temuan menunjukkan sedikit penurunan dalam hubungan antara menonton TV dan penggunaan media sosial dengan masalah kesehatan mental pada remaja.

Namun, studi juga menunjukkan sedikit peningkatan dalam hubungan antara penggunaan media sosial dan masalah emosional, yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kami menemukan beberapa asosiasi terbatas antara penggunaan media sosial dan masalah emosional, misalnya," kata Dr Matti Vuorre, penulis studi tersebut, dalam siaran persnya.

"Tetapi sulit untuk mengetahui mengapa mereka dikaitkan. Ini bisa menjadi sejumlah faktor, mungkin orang dengan masalah menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial untuk mencari dukungan sebaya?"

"Selain itu, hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa asosiasi tersebut telah meningkat dari waktu ke waktu," imbuhnya seperti dilansir IFL Science, Selasa (4/5/2021).

Penulis menekankan bahwa ini tidak berarti teknologi bagus untuk remaja.

Studi ini mengandalkan pelaporan diri, dan hanya melihat asosiasi, bukan faktor penyebab.

"Hasil ini tidak berarti bahwa semua teknologi baik untuk remaja, atau semuanya buruk, atau menjadi lebih buruk untuk remaja atau tidak. Bahkan dengan beberapa kumpulan data yang lebih besar yang tersedia untuk para ilmuwan, sulit untuk menentukan secara pasti peran teknologi dalam kehidupan kaum muda, dan bagaimana dampaknya dapat berubah seiring waktu. " Kata Dr Vuorre.

Baca juga: Selain Membersihkan Tubuh, Mandi Bermanfaat untuk Kesehatan Fisik dan Mental

"Para ilmuwan sedang mengerjakan pertanyaan-pertanyaan ini, tetapi pekerjaan mereka menjadi lebih sulit karena sebagian besar data yang dikumpulkan pada perilaku online tetap tersembunyi di gudang data perusahaan teknologi."

Sebuah penelitian tahun lalu menunjukkan bahwa perilaku ponsel yang membuat ketagihan dapat menyebabkan perubahan struktural di otak, serta fakta bahwa penggunaan perangkat yang terus-menerus dapat membuat kita semakin terganggu dan hiperaktif.

Lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk memastikan pengaruh sebenarnya dari penggunaan teknologi dan hasil kesehatan terkait pada remaja dan orang dewasa.

"Kami membutuhkan kolaborasi penelitian yang lebih transparan antara peneliti independen dan perusahaan teknologi. Sebelum kami melakukannya, kami biasanya tidak tahu apa-apa," kata Dr Vuorre menyimpulkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com