Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru: 3 Vaksin Covid-19 Efektif Melawan Varian Baru Virus Corona

Kompas.com - 06/05/2021, 14:01 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Sejumlah studi baru yang diterbitkan Rabu (5/5/2021) menunjukkan seberapa baik vaksin Covid-19 bekerja melawan varian baru virus corona yang mengkhawatirkan.

Setidaknya satu penelitian menunjukkan bahwa dosis penguat dapat membantu vaksin bekerja lebih baik, sehingga penting untuk mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Baca juga: Alasan Vaksin Influenza Bagi Dewasa Penting di Masa Pandemi Covid-19

Berikut ini tiga vaksin Covid-19 yang terbukti mampu memberi perlindungan terhadap varian baru virus corona:

1. Vaksin Pfizer

Studi nasional pertama tentang vaksinasi Covid-19, yang dilakukan di Israel, menunjukkan vaksin Pfizer / BioNtech bekerja jauh lebih baik setelah dua dosis.

Melansir CNN, Dr. Eric Haas dari Kementerian Kesehatan Israel dan rekan melaporkan dalam jurnal medis Lancet, bahwa dua dosis vaksin Covid-19 mampu memberikan perlindungan lebih dari 95% dari infeksi, penyakit parah, dan kematian.

"Dua dosis BNT162b2 sangat efektif di semua kelompok usia dalam mencegah infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala dan tidak bergejala, serta rawat inap terkait Covid-19, penyakit parah, dan kematian, termasuk yang disebabkan oleh SARS-CoV -2 varian B.1.1.7,” tulis mereka.

Varian B.1.1.7, pertama kali ditemukan di Inggris, kemudian menyebar luas dan sekarang menjadi varian baru yang paling umum terlihat di AS.

Hal serupa juga terjadi di Israel ketika penelitian selesai. Varian B.1.351, yang pertama kali terlihat di Afrika Selatan, juga beredar di Israel, tetapi tidak menyebabkan banyak infeksi pada saat penelitian.

Sehingga, para peneliti tidak dapat mengatakan, seberapa baik vaksin tersebut bekerja melawan varian tersebut secara khusus.

Dengan populasinya yang kecil, Israel dapat dengan cepat memvaksinasi sebagian besar penduduknya.

Studi tersebut menemukan, vaksin Pfizer memberikan 95,3% perlindungan terhadap infeksi dan 96,7% perlindungan terhadap kematian, tujuh hari setelah dosis kedua.

"Pada 14 hari setelah vaksinasi, perlindungan yang diberikan dengan dosis kedua meningkat menjadi 96,5% perlindungan terhadap infeksi, 98% terhadap rawat inap, dan 98,1% terhadap kematian," jelas tim peneliti.

Baca juga: Vaksin Pfizer Mungkin Perlu Dosis Ketiga, Vaksinasi Tiap Tahun

Sementara itu, orang-orang yang hanya mendapat satu dosis vaksin mendapat tingkat perlindungan yang jauh lebih rendah.

Satu dosis vaksin Pfizer hanya akan memberikan perlindungan 57,7% terhadap infeksi, 75,7% terhadap rawat inap, dan 77% terhadap kematian.

"Sangat penting untuk meningkatkan kekebalan Anda dengan mendapatkan vaksin dosis lengkap, dengan munculnya varian baru virus corona yang mungkin telah mengalami perubahan genetic, sehingga membuat mereka lebih tahan terhadap kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin atau setelah infeksi alami," kata Jonathan Ball, seorang profesor dari virologi molekuler di Universitas Nottingham Inggris, yang tidak terlibat dalam penelitian.

Secara terpisah, sebuah tim di negara bagian Teluk Qatar melihat kemanjuran vaksin Pfizer pada populasi di sana, ketika B.1.351 dan B.1.1.7 sama-sama beredar.

Mereka menemukan hasil yang meyakinkan.

"Perkiraan efektivitas vaksin terhadap infeksi yang didokumentasikan dengan varian B.1.1.7 adalah 89,5% pada 14 hari atau lebih setelah dosis kedua. Efektivitas terhadap infeksi yang didokumentasikan dengan varian B.1.351 adalah 75%," tulis para peneliti dalam sebuah surat kepada New England Journal of Medicine.

Baca juga: Ilmuwan India Temukan Mutasi Virus Corona yang Bisa Menghindari Vaksin

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com