Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2021, 20:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penikmat film mungkin masih ingat dengan kisah Tenggelamnya kapal Van der Wijck yang tayang 2013 lalu.

Film yang mengisahkan percintaan antara Zainudin dan Hayati itu cukup menyedot perhatian khalayak saat itu.

Namun banyak yang menyangka, jika setting Kapal Van der Wijck di film tersebut hanya fiktif. Padahal, kapal sebenarnya nyata dan memang pernah berlayar di perairan nusantara.

Bukti keberadaan kapal tersebut ditemukan pada tugu peringatan yang ada di halaman Kantor Perikanan Brondong, Lamongan.

Baca juga: Aurora Muncul saat Titanic Tenggelam, Benarkah Penyebab Karamnya Kapal?

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur melalui survei cagar budaya bawah air, telah berhasil pula mengidentifikasi titik lokasi kemungkinan tenggelamnya Kapal Van der Wijck.

Lantas seperti apa Van der Wicjk di masa lalu?

Mengutip kemdikbud.go.id, Kapal Van der Wijck merupakan kapal penumpang mewah dan indah yang dimiliki oleh perusahaan Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) di Rotterdam untuk melayani pelayaran di Indonesia.

Nama Van der Wijck sendiri berasal dari dari nama Gubernur Jenderal Hindia, yaitu Jonkheer Carel Herman Aart Van Der Wijck yang memerintah pada tahun 1893 hingga 1899.

Perusahaan KPM inilah yang kemudian menjadi cikal bakal perusahaan pelayaran Indonesia (PT Pelni).

Buku The Decay of S.S Van der Wijck menceritakan jika kapal berlayar dari Feyenoord, Rotterdam tahun 1921 ke Indonesia. Setelah itu, kapal tersebut segera menjadi moda transportasi favorit yang menghubungkan kota-kota besar.

Kendati demikian, nasib baik sepertinya tak berpihak pada kapal tersebut.

Pada Oktober 1936, Van der Wijck berangkat dari Buleleng, Bali menuju Surabaya. Setibanya di Surabaya, kapal tercatat membawa muatan 150 ton besi dan 5 buah kondensor dengan masing-masing seberat 3 ton.

Kapal kemudian melanjutkan perjalanannya ke Semarang, namun Van der Wijck ternyata justru tenggelam saat menuju tujuan selanjutnya itu.

Melansir IDN Times, surat kabar Australia, The Queenslander yang terbit Kamis 22 Oktober 1936 turut memberitakan tenggelamnya Van der Wijck.

Baca juga: Bangkai Titanic Bakal Dibongkar, Ini Benda yang Paling Diburu

Koran tersebut menyebut jika kapal sekonyong-konyong miring saat berada 64 kilometer barat daya Surabaya. Setelah itu hanya butuh enam menit hingga seluruh badan kapal tenggelam.

The Queenslander juga menuliskan soal proses evakuasi yang melibatkan banyak orang, dari nelayan, pilot pesawat terbang, hingga kapal Angkatan Laut Belanda.

Sayangnya, bantuan itu tak dapat menyelamatkan penumpang kapal. Sebanyak 75 penumpang dinyatakan hilang. Namun sang nahkoda, Kapten Akkerman justru selamat dari peristiwa itu.

 

Baca juga: 5 Laut Berbahaya di Dunia yang Mencatat Kecelakaan Kapal Terbanyak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com