KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin menganggap jika tenggelamnya Kapal Van der Wijck merupakan kisah rekaan yang ditulis dalam novel karya Buya Hamka.
Namun kisah itu ternyata bukanlah cerita fiktif. Masih ada bukti-bukti yang menguatkan kalau kapal tersebut sebelumnya memang pernah berlayar.
Salah satunya adalah keberadaan tugu peringatan sebagai ucapan terima kasih kepada nelayan yang telah menolong para korban saat Van der Wijk mengalami kecelakan pada 19 Oktober 1936. Tugu tersebut masih bisa dijumpai di halaman Kantor Perikanan Brondong, Lamongan.
Baca juga: Penemuan Kapal Selam Awalnya Tidak untuk Perang
Tapi tak hanya itu saja. Arkeolog berhasil menemukan bukti lain yang menjadi petunjuk lokasi tenggelamnya kapal Van der Wijck.
Mengutip laman kemdikbud.go.id, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur menemukan titik lokasi tenggelamnya kapal Van der Wijck kemungkinan berada di perairan Lamongan.
Hasil tersebut didapatkan setelah tim BPCB Jatim melakukan kegiatan survei cagar budaya bawah air di Kabupaten Lamongan.
Dalam survey tersebut, tim BPCB melakukan penyisiran menggunakan sonar di beberapa titik. Berbagai pihak juga dilibatkan dalam upaya mencari titik lokasi kapal, mulai dari Pemkab Lamongan, nelayan hingga penduduk setempat.
Tim kemudian berhasil menemukan titik kapal karam berjarak 17 mil dari daratan yang diduga merupakan lokasi tenggelamnya kapal Van der Wijck.
Baca juga: Aurora Muncul saat Titanic Tenggelam, Benarkah Penyebab Karamnya Kapal?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.