Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Keracunan Makanan?

Kompas.com - 03/05/2021, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.comKeracunan makanan dapat disebabkan oleh mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, kadaluwarsa, atau beracun.

Gejala keracunan yang umum terjadi adalah mual, muntah, dan diare. Gejalanya pun dapat bervariasi, bergantung pada penyebab keracunan.

Lamanya waktu yang dibutuhkan hingga muncul gejala pun bisa berbeda-beda, namun umumnya 1 jam hingga 28 hari setelah konsumsi.

Siapapun bisa mengalami keracunan makanan, namun penderita penyakit auto-imun mungkin memiliki risiko infeksi dan komplikasi yang lebih besar.

Gejala keracunan makanan

Dilansir dari Healthline, 7 Maret 2019, kasus keracunan makanan pada umumnya akan menimbulkan beberapa gejala.

Baca juga: Studi: Manusia dan Tikus Berpotensi Punya Bisa Racun Seperti Ular

Gejala tersebut adalah kram perut, diare, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, demam ringan, dan sakit kepala.

Sementara itu, gejala keracunan makanan yang berpotensi mengancam nyawa adalah diare selama lebih dari 3 hari, demam tinggi, sulit melihat dan berbicara, dehidrasi parah, serta urin berdarah.

Jika mengalami salah satu dari gejala tersebut, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara mengatasi keracunan makanan

Dilansir dari WebMD, 10 November 2020, gejala keracunan dapat diredakan dengan beberapa cara, yakni sebagai berikut.

1. Istirahat

Mengistirahatkan tubuh merupakan salah satu cara untuk membantu tubuh sembuh dari keracunan makanan.

Baca juga: Harapan Baru Perangi Malaria, Ilmuwan Bakal Gunakan Racun Siput Laut

Selain itu, jangan makan atau minum selama beberapa jam setelah muncul gejala. Setelah gejala membaik, cobalah konsumsi makanan yang lembut dan hambar.

2. Menghidrasi tubuh

Salah satu gejala keracunan makanan adalah dehidrasi, yang jika tidak segera ditangani dapat berakibat fatal.

Minuman elektrolit bisa membantu mengatasi dehidrasi ringan, namun dehidrasi yang parah membutuhkan penanganan dari dokter.

3. Konsumsi probiotik

Keracunan makanan dapat merusak keseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat yang hidup di usu.

Mengonsumsi probiotik dapat mengembalikan keseimbangan bakteri di usus. Selain itu, probiotik juga dapat memperkuat usus dan melindunginya dari masalah pencernaan.

4. Minum teh jahe

Akar jahe merupakan salah satu bahan pokok yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional.

Baca juga: Studi Baru Sebut Racun Lebah Madu Mampu Bunuh Sel Kanker Payudara

Mengonsumsinya mungkin memiliki manfaat untuk menghilangkan rasa sakit, khususnya di usus. Minum teh juga dapat membantu tubuh tetap terhidrasi saat sakit.

5. Diet BRAT

Diet BRAT mengarahkan pada konsumsi makanan lembut, seperti pisang, nasi, dan roti panggang.

Makanan tersebut akan membantu tinja lebih keras dan membantu mengisi kembali nutrisi penting yang mungkin hilang akibat keracunan.

Jika tidak menjalankan diet BRAT, pastikan makanan yang dikonsumsi setelah keracunan adalah makanan rendah lemak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com