Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2021, 18:03 WIB
Dea Syifa Ananda,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksinasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen (dari kuman, virus atau bakteri).

Sehingga, bila kelak terpapar antigen (kuman) yang sama, orang tersebut sudah mempuyai antibodi sehingga tidak terjadi penyakit.

Tujuan vaksinasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang,  bahkan melenyapkan penyakit tertentu dari dunia seperti misalnya penyakit polio dan cacar.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 saat Puasa Ramadhan, Adakah Efek Sampingnya?

Pada kondisi tertentu, vaksin belum dapat sepenuhnya mencegah terjadinya infeksi, namun dapat diharapkan mencegah terjadinya penyakit dengan gejala yang parah atau kritis.

Umumnya, vaksin harus diberikan dalam dua kali atau tiga kali sutikan agar dapat merangsang terbentuknya titer antibodi yang tinggi.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Kosultan Alergi Immunologi, Dr.Gatot Soegiarto menjelaskan, bahwa sutikan pertama adalah suntikan primer sedangkan suntikan kedua adalah sutikan booster.

Suntikan pertama disebut suntikan primer, di mana vaksin tersebut belum menghasilkan titer antibodi yang protektif (titernya dan afinitasnya masih rendah).

Sedangkan suntikan kedua (atau ketiga) disebut suntikan booster, di mana vaksin akan merangsang titer antibodi sekunder yaitu lgG yang tinggi dengan afinitas yang lebih kuat.

"Diharapkan hal ini akan memberikan perlindungan yang lebih baik dan dalam jangka waktu yang lebih lama," ungkap Gatot, dikutip melalui YouTube Imboost Indonesia dalam webinar bertajuk "Pentingnya Jaga Imunitas Tubuh Meski Sudah Divaksinasi", Rabu (28/4/2021).

Maka dari itu, para peserta vaksinasi Covid-19 harus mendapat kedua suntikan tersebut dengan lengkap.

Lebih lanjut Dr.Gatot mengungkapkan bahwa, paparan pertama terhadap antigen akan memicu respons imun primer terutama oleh lgM yang membutuhkan waktu 5-7 hawi untuk terbetuk dan afinitasnya masih rendah.

Baca juga: Orang yang Sudah Vaksinasi Flu Lebih Jarang Terinfeksi Covid-19, Mengapa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com