Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2021, 11:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Diberitakan Kompas.com, Sabtu (24/4/2021) malam, setelah KRI Nanggala-402 hilang kontak selama tiga hari, pada Sabtu kapal selam tersebut dinyatakan tenggelam.

Kapal selam TNI AL itu terdeteksi terakhir berada di kedalaman 850 meter akibat retaan besar.

Terdapat bukti-bukti otentik yang menguatkan hingga status berubah dari submiss (kapal selam hilang) menjadi subsunk (kapal selam tenggelam).

"Dengan adanya bukti otentik Nanggala, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021).

Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang, Mengapa Sulit Melacaknya?

Bukti otentik yang ditemukan yakni alas yang biasa dipakai untuk shalat, spons atau busa sebagai penahan panas agar tidak terjadi kondensasi pada ruang bertekanan hingga komponen pelurus tabung torpedo.

Kemudian pembungkus pipa pendingin bertuliskan keterangan berbahasa Korea, cairan dalam botol oranye yang berisi oli pelumas periskop, serta bukti cairan solar.

Lantas, bagaimana keadaan laut di kedalaman 850 meter?

Kehidupan di laut dalam

Ketika kita menyelami lautan, cahaya mulai memudar dengan cepat.

Dilansir Ocean Find Your Blue, mulai dari kedalaman 200 meter, semua cahaya mulai hilang dan suhu turun drastis. Pada kondisi ini, laut benar-benar hitam. Cahaya mungkin hanya berasal dari bakteri dan hewan yang menghasilkan cahaya.

Diberitakan Our Planet, pada kedalaman 700 meter hidup hewan Coelacanth atau yang dijuluki fosil hidup. Hewan ini terkait dengan lungfishes dan tetrapoda yang diyakini telah punah sejak akhir zaman Kapur (dari 145 juta tahun yang lalu hingga awal zaman Paleogen, 66 juta tahun lalu).

Pada kedalaman 750 meter, hidup kepiting raja. Kepiting raja (Lithodidae) adalah takson dari krustasea dekapoda mirip kepiting yang terutama ditemukan di laut dingin.

Pada kedalaman 800 meter, hidup gurita pasifik raksasa, oarfish raksasa (ikan bertulang terpanjang di Bumi, 3-11 meter).

Dilansir Save the High Seas, bentuk kehidupan di laut berbeda dengan yang ada di daratan dan udara. Kehidupan di laut tidak bergantung pada fotosintesis dan matahari, tetapi energi kehidupan laut bergantung pada bahan kimia yang berasal dari bawah permukaan bumi.

Dari sekitar 500.000 hingga 10 juta spesies yang hidup di laut dalam, sebagian besar belum ditemukan.

Tekanan air di laut dalam

Selain itu, diberitakan Schmidt Ocean Institute, di kedalaman 850 meter kondisi air tidak seperti yang dirasakan di kolam renang.

Tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Jika tekanan di udara adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 850 meter adalah 85 atm. Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm.

Baca juga: Kenapa Awak Kapal Tidak Keluar dari Tenggelamnya Kapal Selam?

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, ini juga yang menjadi salah satu alasan kenapa awak kapal selam KRI Nanggala-402 tidak dapat begitu saja keluar dari kapal selam.

Berenang dalam air laut di kedalaman 850 adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia, rasanya mungkin akan sama seperti dinjak 100 ekor gajah di kepala.

Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan termampatkan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah, selanjutkan akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur.

Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil kecuali kapal selam tersebut masih berada di kedalaman dangkal.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com