Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Picu Lonjakan Kasus India, Varian Mutasi Ganda Ada di 10 Negara Lain

Kompas.com - 23/04/2021, 12:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Aljazeera

KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di India mengkhawatirkan. Rekor baru yang tercatat pada Kamis (22/4/2021), dilaporkan ada penambahan 314.835 kasus Covid-19.

Laporan tersebut menandai jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia sejak pandemi dimulai Desember 2019.

Para ahli kesehatan masyarakat mengatakan, varian baru dengan mutasi ganda yang ada di India dikhawatirkan menjadi pemicu lonjakan kasus karena varian lebih ganas dan lebih kebal.

Hingga Jumat (23/4/2021) pagi, India telah melaporkan lebih dari 16,25 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 186.900 orang meninggal karena virus corona.

Baca juga: Varian Mutasi Ganda Picu Lonjakan Kasus Covid-19 India, Ini Kata Ahli

Dilansir Aljazeera, Senin (19/4/2021), varian baru yang disebut mutasi ganda, disebut memicu gelombang baru kasus mematikan di India.

Maria Van Kerkhove, kepala teknis Organisasi Kesehatan Dunia tentang Covid, mengatakan, varian baru Covid-19 dengan dua mutasi seperti yang ada di India dapat meningkatkan penularan serta mengurangi netralisasi.

"Ini mungkin menghambat kemampuan vaksin untuk mencegah mereka (varian baru dengan mutasi ganda)," kata Kerkhove.

Lantas, apakah varian mutasi ganda juga ada di luar India?

Menurut laporan dalam situs outbreak.info, varian baru Covid-19 dengan mutasi ganda sudah terdeteksi di 10 negara lain, termasuk AS, Inggris, Australia.

Pada 16 April 2021, 408 urutan dalam garis keturunan B.1.617 telah terdeteksi dan 265 di antaranya ditemukan di India.

Sebuah laporan pengawasan oleh pemerintah Inggris menemukan 77 kasus mutasi ganda di Inggris dan Skotlandia sejauh ini. Mereka menyebutnya sebagai "Variant Under Investigation".

Selandia Baru telah menangguhkan sementara kedatangan warganya dan penduduknya dari India karena lonjakan kasus Covid-19.

Hong Kong akan melarang penerbangan dari India, Pakistan, dan Filipina selama 14 hari mulai 20 April, sementara Makau telah memperpanjang karantina untuk pelancong dari tiga negara ini menjadi 28 hari.

Gelombang kedua India - mengingat ukuran dan kecepatannya yang cepat - akan mengkhawatirkan negara-negara lain yang baru saja mengelola wabah mereka sendiri setelah berminggu-minggu lockdown dan menyebabkan perekonomian hancur.

Ilustrasi varian baru virus corona, mutasi virus corona.SHUTTERSTOCK/Orpheus FX Ilustrasi varian baru virus corona, mutasi virus corona.

Apakah varian mutasi ganda lebih mematikan dari varian lain?

Peneliti masih mencoba mencari tahu.

Fitur varian mutasi ganda sedang diselidiki, dan mutasi L452R sudah dicirikan dengan baik dalam studi di AS.

Peneliti AS menemukan, mutasi L452R meningkatkan penyebaran virus sampai 20 persen dan mengurangi kemanjuran antibodi lebih dari 50 persen.

Secara global, tiga varian mengkhawatirkan yang sejauh ini muncul di Inggris Raya, Afrika Selatan, dan Brasil telah menimbulkan kekhawatiran khusus.

Baca juga: Vaksin Moderna dan Novovax Efektif Melawan Mutasi Virus Corona Varian California

Penelitian menunjukkan bahwa virus lebih menular, dan beberapa bukti menunjukkan salah satunya lebih mematikan sementara yang lain mendorong infeksi ulang.

Strain mutasi ganda yang pertama kali ditemukan di India ini telah membuat bingung dan khawatir ahli virus di dunia.

“Varian B.1.617 memiliki semua ciri khas virus yang sangat berbahaya,” kata William A. Haseltine, mantan profesor di Harvard Medical School menulis di Forbes pada 12 April.

“Kita harus melakukan semua yang mungkin untuk mengidentifikasi penyebaran dan mencegahnya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Aljazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com