Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Mutasi Ganda Picu Lonjakan Kasus Covid-19 India, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 23/04/2021, 11:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Aljazeera

"Di beberapa distrik di negara bagian Maharashtra - termasuk Mumbai yang menjadi episentrum gelombang saat ini yang memicu peraturan lockdown baru - prevalensi varian di sana lebih dari 60 persen," menurut Anurag Agrawal, direktur Dewan Ilmiah dan Lembaga genomik Riset Industri yang melakukan pengurutan.

Varian B.1.617 terdapat dalam sampel dari sekitar 10 negara bagian India.

"Sementara persentasenya dapat bervariasi, varian B.1.617 diperkirakan akan meningkat karena memiliki dua mutasi kritis yang membuatnya lebih mungkin menularkan virus dan melarikan diri dari kekebalan sebelumnya," kata Agrawal.

Kedua mutasi diketahui mengurangi - meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan - pengikatan antibodi yang diciptakan oleh infeksi dan vaksinasi, menurut Jesse Bloom, seorang profesor ilmu genom dan mikrobiologi di Universitas Washington.

“Mutasi di E484 dan L452 telah diamati secara terpisah, tetapi ini adalah garis keturunan virus utama pertama yang menggabungkan keduanya,” kata Bloom.

“Menurut saya varian virus baru ini penting untuk dipantau.”

“Kami menghitungnya - kami yakin bahwa banyak peningkatan jumlah reproduksi dapat dijelaskan oleh mutasi ini,” ungkap Nithya Balasubramanian, kepala penelitian perawatan kesehatan di Bernstein India, mengatakan kepada Bloomberg TV minggu ini.

Jadi, benar, mutasi adalah penyebab besar kekhawatiran.

Baca juga: Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 di India dan Thailand, Epidemiolog: Jangan Beri Celah Masyarakat Berpergian

Stephen Goldstein, seorang peneliti dalam virologi evolusioner di Universitas Utah berkata, kKetidakpatuhan terhadap jarak fisik, pemakaian masker, dan protokol kesehatan masyarakat lainnya mungkin juga telah berkontribusi pada lonjakan saat ini.

“Sulit untuk mengatakan apakah ada varian tertentu yang bertanggung jawab tanpa pekerjaan epidemiologis yang cukup ketat,” katanya.

Dia menambahkan, para ilmuwan akan membutuhkan sekuensing genom pada sampel yang mewakili virus untuk mengetahui persentase kasus di India yang terinfeksi varian ini.

“Sepertinya virus itu menyebar lebih cepat daripada varian yang sudah ada sebelumnya,” kata Rakesh Mishra, direktur Center for Cellular and Molecular Biology yang berbasis di Hyderabad - laboratorium lain di India yang melakukan pengurutan genom sampel Covid.

"Cepat atau lambat, ini akan menjadi umum di seluruh negeri, mengingat cara penyebarannya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Aljazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com