Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama Magelang, Taktik Pangeran Purbaya Mengepung Jin

Kompas.com - 19/04/2021, 08:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Bobo

KOMPAS.com - Selain Kediri, Magelang adalah salah satu kota tertua di Nusantara. Hari jadi kota Magelang adalah 11 April 907 Masehi.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Magelang, penelusuran sejarah Magelang berdasar Prasasti POH, Prasasti Gilikan, dan Prasasti Mantyasih. Ketiganya merupakan prasasti yang ditulis di atas lempengan tembaga.

Terkait penamaan Magelang, versi terpopuler mengatakan bahwa Magelan berasal dari atepung-temugelang atau tepung gelang yang berarti mengepung rapat seperti gelang.

Legenda ini menceritakan pertarungan antara Pangeran Purbaya melawan raja jin bernama Sepanjang di hutan kedu.

Baca juga: Asal-usul Nama Malang, Bukan karena Tidak Beruntung

Asal nama Magelang

Nama Magelang berawal dari kerajaan Mataram yang kala itu dipimpin Panembahan Senopati.

Dilansir Bobo, Pada suatu waktu, Panembahan Senopati ingin memperluas daerah kerajaannya dan atas pendapat Ki Gede Pemanahan, diputuskan bahwa langkah yang harus dilakukan adalah dengan membuka sebuah hutan bernama Hutan Kedu.

Keputusan untuk memperluas wilayah kekuasaannya disebabkan karena Kerajaan Mataram tumbuh menjadi wilayah yang semakin ramai.

Panembahan Senopati kemudian memberikan tugas ini kepada anaknya, yang bernama Pangeran Purbaya.

Untuk melakukan tugasnya ini, Panembahan Senopati membekali Pangeran Purbaya dengan sebuah tombak yang bernama Tombak Kyai Pleret.

Tombak Kyai Pleret ini diberikan oleh Panembahan Senopati kepada Pangeran Purbaya karena Hutan Kedu dikuasai oleh seorang raja jin yang sangat sakti.

Maka fungsi dari tombak yang dibawa oleh Pangeran Purbaya adalah untuk melawan raja jin yang sakti.

Perjalanan Pangeran Purbaya ke Hutan Kedu didampingi oleh sekelompok prajurit khusus yang sudah berpengalaman.

Saat mulai memasuki Hutan Kedu, Pangeran Purbaya dan pasukannya dihadang oleh sosok jin yang berwajah seram dan bertubuh besar.

Sosok jin ini pun menanyakan maksud kedatangan Pangeran Purbaya dan pasukannya ke dalam Hutan Kedu.

Gunung Tidar di tengah Kota MagelangKOMPAS.COM/IKA FITRIANA Gunung Tidar di tengah Kota Magelang

Pangeran Purbaya kemudian memperkenalkan dirinya dan maksud kedatangannya ke dalam Hutan Kedu, yaitu untuk membuka Hutan Kedu sebagai sebuah perkampungan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Sumber Bobo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com