Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama Kediri, Ada di Dalam Prasati Kwak hingga Prosesi Manusuk Sima

Kompas.com - 16/04/2021, 11:18 WIB
Dea Syifa Ananda,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Ajaibnya, tanah yang terkena air dari kendi tersebut berubah menjadi sungai yang kini dikenal dengan Sungai Brantas. Kemudian, Kerajaan Medangpun kini terbagi menjadi dua wilayah yang dibatasi Sungai Brantas.

Prabu Airlangga menyerahkan kedua bagia dari Kerajaa Medang itu kepada kedua putranya. Bagian sebelah timur diserahkan kepada Raden Jayengrana yang diberi nama Kerajaan Jenggala.

Sedangkan bagian barat sungai diberikan kepada Raden Jayanagara yang diberi nama Kerajaan Kadiri atau yang kini dikenal dengan nama Kediri.

Salah satu kota tertua di Indonesia

Kediri merupakan salah satu kota tertua di Indonesia. Berdirinya kota Kediri ada di dalam Prasasti Kwak yang dibuat tahun 801 Saka atau 27 Juli 879 Masehi. Di tahun 2021, kota Kediri berusia 1.142 tahun.

Dalam memperingati hari jadi Kediri, setiap tahunnya diadakan ritual adat yang disakralkan yakni, Manusuk Sima.

Dilansir laman resmi Pemkot Kediri, prosesi Manusuk Sima merupakan napak tilas sebuah peristiwa yang telah ada 1.141 tahun yang lalu tentang sejarah berdirinya Kota Kediri berdasarkan Prasasti Kwak yang ditemukan di daerah Kuwak Kota Kediri pada tanggal 27 Juli 879 Masehi.

Baca juga: Asal-usul Nama Malang, Bukan karena Tidak Beruntung

Konon, Upacara Manusuk Sima ini dilatarbelakangi pemberian anugerah oleh Kerajaan Mataram terhadap warga Kuwak, yang salah satu bagian dari wilayahnya, ditetapkan sebagai tanah sima.

Dalam prosesi Manusuk Sima tahun 2019, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan bahwa manusuk sima mengandung arti penetapan sawah pategalan seluas empat tampah.

Pelaksanaan penetapan sawah pategalan ini pada masa kejayaan Raja Rakai Kayuwangi, tanah sima ini sangat subur, dialiri air patirtan tirtoyoso sehingga dapat menyejahterakan masyarakat Kota Kediri pada 1.140 tahun yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com