Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Kasus Pembekuan Darah Langka, Vaksin Johnson & Johnson Kemungkinan Dihentikan Sementara di AS

Kompas.com - 15/04/2021, 11:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan penghentian penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson AS setelah ada enam orang yang mengalami pembekuan darah langka dan parah, usai 2 minggu vaksinasi.

Menurut CDC, lebih dari 6,8 juta orang telah diberi vaksin tunggal Johnson & Johnson AS sejauh ini.

"Saat ini kejadian buruk ini sangat jarang. Sebab itu, kami merekomendasikan penghentian penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson karena prinsip kehati-hatian," kata Dr Peter Marks, direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA dan wakil direktur utama CDC, Dr Anne Schuchat dalam sebuah pernyataan.

Pada hari Rabu, CDC akan mengadakan pertemuan dengan Komite Penasihat tentang Praktik Imunisasi untuk meninjau kasus-kasus ini.

Baca juga: Vaksin Dosis Tunggal Johnson & Johnson Disetujui WHO, Efektif 66 Persen

Dilansir Live Science, Rabu (14/4/2021), keenam kasus pembekuan darah terjadi pada wanita berusia 18-48 tahun. Mereka mengalami gejala tersebut 6-13 hari setelah vaksinasi.

Keenamnya mengembangkan jenis pembekuan darah langka yang dikenal sebagai trombosis sinus vena serebral (CVST) bersama dengan tingkat trombosit darah yang rendah.

"Seorang wanita meninggal dan satu orang dalam kondisi kritis," kata Marks dalam jumpa pers, Selasa (13/4/2021).

Perawatan untuk jenis pembekuan darah CVST ini tidak menggunakan obat antikoagulan khas yang disebut heparin, obat yang digunakan untuk mengobati pembekuan darah.

"Dalam situasi ini, pemberian heparin mungkin akan membahayakan. Sebab itu, pengobatan alternatif perlu diberikan."

Schuchat berkata, rencana penghentian sementara ini dimaksudkan memberi waktu dalam mempersiapkan sistem perawatan kesehatan untuk mengenali dan merawat pasien dengan tepat.

Berapa lama penghentian sementara vaksin J&J akan berlangsung tergantung pada apa yang akan dipelajari lembaga dalam beberapa hari ke depan tentang kasus pembekuan darah ini.

"Namun kami berharap itu hanya dalam hitungan hari," ujar Dr Janet Woodcock, penjabat komisaris FDA.

Baca juga: Vaksin Johnson & Johnson Sekali Suntik, Apa Bedanya dengan Vaksin 2 Kali Suntikan?

Penghentian sementara di AS ini setelah beberapa negara di Eropa yang menghentikan sementara peluncuran vaksin Oxford-AstraZeneca - yang dibuat dari teknologi yang sama dengan vaksin Johnson & Johnson - menyusul beberapa laporan langka penggumpalan darah CVST.

Menurut NBC News, sebagian besar negara telah melanjutkan pemberian suntikan AstraZeneca tetapi dengan berbagai batasan usia dan pedoman.

Belum jelas apa hubungan antara vaksin dan reaksi pembekuan darah ini, tetapi hipotesis utama adalah bahwa itu mungkin hasil dari respon imun yang sangat langka terhadap vaksin tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com