Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kondisi yang Menentukan Pasien Diabetes Boleh Puasa Ramadhan atau Tidak

Kompas.com - 15/04/2021, 04:03 WIB
Dea Syifa Ananda,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Efek puasa Ramadhan pada pasien diabetes

Secara fisiologi, tubuh akan berubah pada saat berpuasa di bulan Ramadhan. Berat badan akan turun pada saat awal bulan dan cenderung kembali normal pada akhir.

Perubahan ini akan membuat sistem metabolisme energi mengatur dirinya dengan mengambil cadangan makanan untuk kebutuhan energi.

Saat puasa, pasien akan menggunakan cadangan energi untuk mengganti asupan energi dari makanan.

Cadangan energi itu didapatkan dengan pembakaran lemak, produksi dari hati, dan cadangan otot. Ini dilakukan agar kebutuhan energi yang dibutuhkan sel-sel tubuh seimbang.

selain itu, kekentalan darah juga akan berubah. Maka dari itu, penyandang diabetes harus mensiasati hal ini jika untuk mencegahdehidrasi.

Baca juga: Pasien Diabetes Boleh Divaksin Covid-19, Asalkan…

Kapan harus berhenti puasa?

Dr. Dante menjelaskan, seorang pasien diabetes harus menghentikan puasa mereka bila terdapat kondisi sebagai berikut :

  • Terdapat hipoglikemia (gula darah <60 mg/dL)
  • Gula darah kurang dari 80 mg/dL beberapa jam sesudah sahur dan minum obat
  • Gula darah lebih dari 250 mg/dL
  • Sakit berat

"Puasa tetap diperbolehkan pada sebagian penyandang diabetes, asal dilakuka secara terencana dan terpantau," pungkas Dante.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com