Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kondisi yang Menentukan Pasien Diabetes Boleh Puasa Ramadhan atau Tidak

Kompas.com - 15/04/2021, 04:03 WIB
Dea Syifa Ananda,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diabetes termasuk penyakit yang berisiko jika berpuasa, karena penderita diabetes harus menjaga kadar gula darahnya.

Umumnya asupan energi berkurang saat berpuasa, sehingga bisa mengakibatkan gula darah menurun.

Hal tersebut akan membuat sel-sel dalam tubuh mengalami kekurangan energi, bahkan menyebabkan komplikasi.

Meski demikian, hal ini tergantung dari kondisi, tingkat keparahan, dan konsumsi dosis insulin yang diperlukan setiap individu.

Maka dari itu, penting bagi pasien diabetes mengetahui kondisinya, untuk menentukan apakah mereka bisa menjalani puasa atau tidak.

Baca juga: Pasien Diabetes Meningkat Selama Pandemi, Indonesia Peringkat 7 Tertinggi di Dunia

Kondisi pasien diabetes untuk berpuasa

Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endoktrin Metabolik dan Diabetes, dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, ada kondisi pasien diabetes yang berisiko tinggi bila menjalani ibadah puasa.

Hal itu dikatakan dr. Dante dalam kanal YouTube Diabetasol Indonesia, Rabu (7/4/2021).

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang menentukan apakah pasien diabetes boleh puasa atau tidak :

1. Pasien yang terkontrol obat tunggal (mengonsumsi satu macam obat saja), stabil, dan tidak mempunyai komplikasi berat bisa menunaikan puasa tanpa masalah.

2. Pasien yang terkontrol baik dengan obat oral kombinasi, boleh puasa dengan pemantauan ketat.

3. Pasien yang menggunakan insulin dosis tunggal, boleh puasa dengan pemantauan yang ketat.

4. Pasien yang menggunakan insulin dosis terbagi, sebaiknya tidak puasa.

5. Pasien yang tidak terkontrol dengan baik dan mempunyai stress metabolik berat, sebaiknya tidak puasa.

Lebih lanjut, dr. Dante mengungkapkan kriteria penyandang diabetes mellitus yang berisiko tinggi jika berpuasa:

  • Diabetes tipe 1
  • Pernah hipoglikemia berat dalam 3 bulan terahkhir
  • Pernah ketoasidosis atau HONK dalam 3 bulan terakhir
  • Kendali gula darah buruk
  • Pasien diabetes dengan gangguan ginjal dan komplikasi jantung berat
  • Diabetes dalam kondisi hamil
  • Sakit berat (meliputi kondisi keparaha penyakit maupun usia lanjut)

Baca juga: Meski Sedikit, Konsumsi Gula Tambahan Bisa Picu Diabetes hingga Kanker

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com