Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Kaki Berumur 100.000 Tahun Ungkap Anak Neanderthal Bermain Pasir di Pantai

Kompas.com - 14/04/2021, 18:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jejak kaki berusia 100.000 tahun berhasil mengungkap jika anak-anak Neanderthal melakukan aktivitas yang serupa dengan manusia modern saat berada di pantai.

Kesimpulan itu didapat peneliti menganalisis fosil jejak kaki yang ditemukan di pantai Matalascañas, di Taman Nasional Doñana, Spanyol selatan pada Juni 2020.

Seperti dikutip dari Live Science, Rabu (14/4/2021) peneliti menyebut jika sekitar 100.000 tahun lalu, sebuah keluarga besar terdiri dari 36 Neanderthal berjalan di sepanjang pantai.

Baca juga: Bersihkan Gigi jadi Keseharian Manusia Purba Neanderthal, Ini Buktinya

Dalam rombongan itu terdapat anak-anak Neanderthal yang bermain pasir sambil melompat-lompat saat berjalan di sepanjang pantai.

"Kami telah menemukan beberapa area di mana beberapa jejak kaki kecil tampak berkelompok dan terlihat tak beraturan," kata Eduardo Mayoral, paleontolog di Universitas Huelva dan penulis utama studi ini.

Studi yang dipublikasikan secara daring di jurnal Scientific Reports ini memaparkan, jejak kaki kecil tersebut menunjukkan seolah-olah mereka sedang bermain atau berkeliaran di daerah pantai yang memiliki genangan air.

Jejak kaki tertua di Eropa

Awalnya, peneliti menyangka jika fosil jejak kaki itu merupakan jejak kaki hewan besar seperti rusa atau babi hutan.

Namun setelah mempelajari seluruh permukaan secara mendetail, tim peneliti menyadari bahwa itu adalah jejak kaki Neanderthal.

Saat mengidentifikasi 87 jejak kaki Neanderthal di batuan sedimen di pantai Matalascañas, peneliti juga menemukan, jika fosil berasal dari periode Pleistosen Atas, sekitar 106.000 tahun yang lalu.

Hal tersebut menunjukkan bahwa wilayah tersebut dihuni oleh Neanderthal (Homo neanderthalensis).

Pemburu-pengumpul ini hidup di Eropa dan Timur Tengah antara 400.000 dan 40.000 tahun yang lalu, sementara manusia modern awal (Homo sapiens) tiba di sana sekitar 80.000 tahun yang lalu.

Hal tersebut membuat peneliti berpikir, jika jejak kaki di pantai Matalascañas bisa jadi jejak kaki Neanderthal tertua yang pernah ditemukan di Eropa.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Gigi yang Mengungkap Kawin Silang Manusia Neanderthal

 

Jejak kaki Neanderthal yang berusia 100.000 bisa jadi menjadi merupakan jejak kaki Neanderthal tertua yang ditemukan di Eropa. 
live science Jejak kaki Neanderthal yang berusia 100.000 bisa jadi menjadi merupakan jejak kaki Neanderthal tertua yang ditemukan di Eropa.

Anak Neanderthal bermain di pasir

Tim peneliti memotret situs tersebut secara ekstensif dengan pesawat tanpa awak dan secara digital melakukan pemindaian 3D setiap fosil jejak kaki.

Ukuran dan distribusi jejak kaki menunjukkan, bahwa jejak tersebut dibuat oleh sekelompok 36 individu Neanderthal yang mungkin merupakan satu keluarga.

Ke-36 Neanderthal itu merupakan 11 anak-anak dan 25 orang dewasa yang terdiri dari lima perempuan, 14 laki-laki serta enam individu dari jenis kelamin yang tidak diketahui.

Sebagian besar Neanderthal dewasa yang berjalan di pantai memiliki tinggi antara 1,3 hingga 1,5 meter.

Tapi empat jejak kaki nampaknya memiliki tinggi di atas rata-rata, yakni lebih dari 1,8 m.

Baca juga: Studi Baru Ungkap Anak Neanderthal Tumbuh Layaknya Manusia Modern

 

Peneliti agak menyangsikan tinggi tersebut sehingga berasumsi jika jejak kaki dibuat oleh individu yang lebih pendek tapi membuat gaya berjalan yang berat.

Dari jejak-jejak itu, ada yang menarik yaitu dua jejak kaki terkecil dengan panjang kira-kira 14 sentimeter, yang diperkirakan dibuat oleh seorang anak berusia sekitar 6 tahun.

Jejak kaki mereka tak beraturan jadi ada kemungkinan jika anak-anak Neanderthal sedang bermain di pasir di tepi lubang air.

Anak-anak ini mungkin melakukan semacam strategi perburuan, seperti mengintai hewan di air seperti burung atau karnivora kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com