Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Baru: Varian Virus Corona B.1.1.7 Tak Terbukti Sebabkan Covid-19 Parah

Kompas.com - 13/04/2021, 12:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Graham dan timnya juga mengeksplorasi pertanyaan kritis lainnya, apakah paparan B.1.1.7 akan menyebabkan infeksi ulang di antara orang-orang yang sebelumnya telah pulih dari Covid-19 dengan jenis yang sebelumnya beredar, atau di antara orang-orang yang telah divaksinasi Covid-19.

Mereka menetapkan bahwa tingkat infeksi ulang dengan versi virus apa pun itu rendah, termasuk di daerah di mana B.1.1. 7 relatif lebih tinggi.

Itu menunjukkan bahwa B.1.1.7 tidak menyebabkan infeksi ulang yang berarti di antara orang yang sebelumnya terinfeksi virus versi lain.

Data tersebut, kata Graham, menunjukkan bahwa B.1.1.7 tidak benar-benar memiliki efek substansial pada infeksi ulang, dan kekebalan yang dikembangkan dari infeksi Covid-19 sebelumnya, tampaknya cukup melindungi penyintas terhadap B.1.1.7.

Ini juga menunjukkan bahwa vaksin yang dikembangkan terhadap varian sebelumnya mampu melindungi dari varian baru virus corona B.1.1.7 .

Baca juga: Varian Virus Corona B.1.1.7 Inggris Lebih Mematikan, Studi Ini Jelaskan

Lalu mengapa penelitian lain menunjukkan tingkat keparahan dan risiko kematian yang lebih tinggi di antara orang yang terinfeksi B.1.1.7?

Menurut Nastouli, salah satu alasannya kemungkinan karena perbedaan populasi yang diteliti.

Studinya berfokus pada orang dengan kondisi cukup sakit sehingga perlu dirawat di rumah sakit, sementara, misalnya, studi Nature dari Maret yang menemukan tingkat keparahan tinggi bergantung pada data komunitas dari orang-orang yang tidak mencari perawatan di rumah sakit.

“Itu tidak selalu bertentangan. Itu hanya studi yang dilakukan di lingkungan yang berbeda,” katanya.

Nastouli mengatakan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan, dengan mengonfirmasi lebih banyak data yang melibatkan pengurutan genetik virus corona dari orang yang dites positif, dan lebih banyak penelitian di tempat-tempat di luar Inggris — seperti AS - di mana B.1.1.7 mendominasi.

Baca juga: Varian Baru B.1.1.7 Ditemukan di Indonesia, Epidemiolog Sebut Sangat Wajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com