Kosmonot yang penyayang
Tak hanya dipuji karena keberanian dan profesionalismenya, Gagarin juga dikenal sebagai seorang yang menghargai persabahatan dan menyanyangi kedua putri dan istrinya, Valentina Gagarina.
Sebelum melakukan misi penerbangan luar angkasa, ia menulis surat perpisahan yang menyentuh kepada isterinya, kalau-kalau ia meninggal selama menjalankan misi.
"Jika ada yang tak beres, aku memintamu untuk tidak mati karena kesedihan, karena begitulah kehidupan berjalan," tulis Gagarin dalam suratnya untuk Valentina.
Dalam sebuah wawancara dengan AFP pada tahun 2011, kosmonot Boris Volynov mengenang Gagarin sebagai pria yang mau menghabiskan berjam-jam di telepon untuk mendapatkan obat atau tempat di rumah sakit untuk teman-temannya yang kurang mampu.
Baca juga: Bakteri Tak Dikenal Ditemukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, Apa Itu?
Kematian tragis Gagarin
Meski namanya dielu-elukan sebagai pahlawan, tapi akhir hidup Gagarin cukup tragis. Ia meninggal di usia yang relatif muda, 34 tahun dalam sebuah penerbangan pelatihan pada tahun 1968.
Namun kematiannya tetap menjadi misteri, karena pihak berwenang tak pernah merilis laporan lengkap penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut.
Sebagian catatan menunjukkan jet tempur MiG-15 miliknya bertabrakan dengan balon cuaca, tetapi karena tak adanya transparansi, berbagai teori mengenai kematiannya bermunculan.
Ada yang menyebut jika Gagarin mabuk dan sengaja disingkirkan oleh Kremlin yang takut popularitasnya.
Lebih dari 40 tahun kemudian, banyak orang yang belum menerima kematiannya.
"Bagaimana bisa kosmonot top, pria muda yang baik hati mati begitu tiba-tiba," kata sejarawan Zheleznyakov.
Baca juga: China dan Rusia Sepakat Bangun Stasiun Luar Angkasa di Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.