Dugaan penyebab kedua, yaitu gejala-gejala Long Covid yang dirasakan pasien paska sembuh adalah sisa peradangan yang masih berlangsung, meskipun virus sudah tidak ada.
Berikutnya, menyangkut persoalan autoimun yang disebut-sebut sebagai penyebab Long Covid masih terus didalami oleh para ahli.
Gejala-gejala Long Covid
Berdasarkan data Departemen Pulmonologi FKUI-RS Persahabatan, 2021, oleh Agus Dwi Susanto, Fathiyah I, Irandi P, et al menghimpun gambaran klinis dan kualitas hidup pasien Pasca Covid-19 yang menetap di Indonesia.
Tim tersebut membagi dua kelompok Long Covid di Indonesia, yaitu pasien dengan gejala post Covid menetap dan pasien yang tidak ada gejala post Covid-19.
Didapatkan dari 852 pasien partisipan, sekitar 36,5 persen pasien sembuh Covid-19 tidak mengalami gejala post Covid apapun.
Sedangkan, 63,5 persen pasien sembuh Covid-19 mengalami gejala post Covid menetap atau Long Covid. Berikut ini gejala-gejalanya berurutan dari keluhan yang terbanyak.
- Fatigue (kelelahan berlebih), sekitar 30.24 persen
- Batuk (16.85 persen)
- Nyeri otot (11.23 persen)
- Sakit kepala (11.23 persen)
- Gangguan tidur (9.72 persen)
- Sesak napas (9.29 persen)
- Nyeri sendi (9.07 persen)
- Ansietas (8.42 persen)
- Jantung berdebar (7.78 persen)
- Gangguan konsentrasi (6.91 persen)
- Mual (5.83 persen)
- Hidung tersumbat (5.18 persen)
- Anosmia (4.10 persen)
- Nyeri tenggorokan (3.46 persen)
- Depresi (2.59 persen)
- Demam (2.16 persen)
- Diare (1.94 persen)
- Muntah (1.51 persen)
Baca juga: Long Covid Lebih Sering Dialami Wanita dan Anak-anak, Ini Penjelasannya