Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Diurut Setelah Jatuh dari Motor Berisiko Kanker Tulang?

Kompas.com - 26/03/2021, 16:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu isu yang sedang ramai dibicarakan di sosial media seperti TikTok dan Instagram adalah risiko diurut.

Ceritanya, ada seseorang yang setelah terjatuh memutuskan diurut. Bukannya sembuh, beberapa bulan kemudian dia justru mengalami kanker tulang hingga kakinya harus diamputasi.

Ini adalah kisah pemilik akun TikTok @aisyahorputri98. Dia membagikan kisah pribadinya dan banyak diterbitkan ulang oleh akun lainnya.

Tak hanya di TikTok, Aisyah pun pernah menceritakan pengalaman yang dialaminya di Podcast Channel YouTube Gritte Agatha, 28 Oktober 2020. Hingga Kamis (25/3/2021), tayangan ini sudah ditonton oleh lebih dari 198.000 orang.

Baca juga: Kaki Varises Jangan Dipijat, Bisa Berujung ke Serangan Jantung

Aisyah dalam podcast tersebut menceritakan, dia pernah mengalami kecelakaan sepeda motor dan diurut. Dua bulan setelah diurut, dia merasakan ada bengkak di bagian betis kiri dan makin lama makin membesar.

"Cerita awalnya, tahun 2016 aku jatuh dari motor jam 6.00 pagi, aku berangkat kerja," kata Aisyah.

Dalam perjalanan berangkat bekerja itu, dengan jalanan macet dan basah usai hujan semalam, dia mengalami kecelakaan dengan motor lain dan posisi jatuh ke sebelah kiri.

Saat itu, Aisyah berkata hanya ada luka kecil dan dia masih berangkat bekerja.

"Habis itu aku diurut. Selang dua atau tiga bulan, aku suka ngerasain ngilu dan demam barengan. Itu aku rasain rutin. Kalau lagi cuaca hujan, kalau lagi kecapekan, atau kalau lagi banyak pikiran," tuturnya.

Setiap rasa pegal-pegal, ngilu di tulang dan demam kambuh, Aisyah memeriksakannya ke dokter. Saat itu pun, dikatakannya dokter mengatakan dia hanya kecapekan karena kuliah sambil bekerja. Ini berlangsung selama satu tahun.

Karena tidak puas, Aisyah memutuskan untuk rontgen sendiri.

"Jarak waktunya delapan bulan dari kecelakaan. Aku rontgen Maret 2017 dan hasil rontgennya bagus," katanya.

Sejak saat itu, Aisyah berpikir bahwa dirinya memang terlalu lelah atau karena asam urat.

Namun pada Maret 2018, ada benjolan kecil di betis kiri kakinya.

"Setelah dua bulan benjolannya kok semakin gede. Dari yang kecil hingga membesar, dan disitu aku divonis kanker tulang dan aku harus kehilangan kaki aku (amputasi)," kata Aisyah.

Padahal menurut Aisyah, dirinya sudah terbiasa diurut sejak kecil, jika terjadi sesuatu misalnya pegal-pegal, kepleset, keseleo dan lain sebaginya.

Berikut cerita Aisyah selengkapnya di YouTube channel Gritte Agatha.

Bisakah diurut picu kanker tulang?

Lantas benarkah diurut setelah terjatuh bisa membuat seseorang menderita kanker tulang?

Untuk menjawab hal itu, Kompas.com menghubungi Dokter Spesialis Onkologi Radiasi di MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta Selatan, dr Denny Handoyo Sp.Onk.Rad.

Dijelaskan Denny, banyak literatur yang menjelaskan bahwa memang riwayat jatuh berhubungan erat dengan kanker tulang.

"Namun, tidak serta merta seseorang yang jatuh akan menderita kanker tulang," kata Denny, Selasa (23/3/2021).

Sebagai informasi, kanker tulang sendiri angka kejadiannya di seluruh dunia, kurang dari 1 persen dari seluruh kasus kanker yang ada.

Denny berkata, sebenarnya faktor risiko yang paling tinggi mengalami kanker tulang ada dua yakni, genetik atau keturunan dan riwayat kemoterapi (radioterapi).

Ilustrasi kanker tulangSHUTTERSTOCK/Yok_onepiece Ilustrasi kanker tulang

"Kelainan genetik inilah yang berperan menyebabkan mutasi atau respon yang salah saat terjadinya trauma (terjatuh). Biasanya pada usia muda 10-20 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan tulang yang pesat," ujarnya.

Adapun, persoalan di urut setelah kecelakaan atau kejadian terjatuh juga bisa menjadi pemicu cedera pada tulang semakin parah dan akhirnya menyebabkan kanker tulang.

"Bisa saja, karena jika diurut atau ditekan terlalu kuat, justru berpotensi menyebabkan cedera yang semakin berat," jelasnya.

Oleh karena itu, jika terjatuh, Anda sebaiknya tidak sembarangan memperlakukan atau mengobati organ tubuh terutama bagian tulang.

Baca juga: Ada Kecelakaan di Jalan, Kok Orang Lebih Suka Menonton?

"Sebaiknya lebih berhati-hati memilih pengobatan jika terjatuh," imbuhnya.

Jika setelah keadaan jatuh tersebut Anda mengalami gejala seperti pembengkakan (benjolan), nyeri, dan kemerahan disertai sulit bergerak, maka haruslah Anda curigai.

"Jika mengalami gejala ini mohon segera periksa ke dokter, mungkin diperlukan beberapa pemeriksaan seperti rontgent, ct scan, MRI dan juga biopsi untuk menegakkan diagnosis kanker tulang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com