KOMPAS.com - Situs Kumitir yang ada di Mojokerto, Jawa Timur belakangan mulai dikenal masyarakat. Ini adalah salah satu situs peninggalan Majapahit.
Nama situs Kumitir makin banyak dikenal orang setelah adanya temuan tiga kerangka manusia awal bulan ini.
Dari tiga kerangka, salah satu kerangka disebut masih utuh.
Diberitakan sebelumnya, antropolog forensik dari Universitas Airlangga (Unair), Dr. Phil. Toetik Koesbardiati, yang terlibat dalam penelitian mengatakan, kerangka tersebut berjenis kelamin perempuan. Usianya sekitar 20-30 tahun dan tingginya sekitar 141-153 sentimeter.
Saat ini para ilmuwan masih menyelidiki apakah kerangka manusia yang ditemukan itu berasal dari era Majapahit atau periode yang lebih modern.
Baca juga: 5 Fakta Sejarah Majapahit, Kerajaan Terbesar di Nusantara
Tak hanya temuan kerangka manusia yang membuat situs ini menarik. Berikut fakta Situs Kumitir yang dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:
1. Ditemukan awal 2019
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BCPB) Jawa Timur, WIcaksono Dwi Nugroho mengatakan, situs Kumitir ditemukan awal 2019.
Situs ini letaknya tidak jauh dari tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Bendo, Desa Kumitir, Mojokerto, Jawa Timur.
2. Penggalian pertama, berangkat dari hipotesis tempat pendhermaan Mahesa Cempaka
Para arkeolog melakukan penggalian situs Kumitir tahap pertama menjelang akhir 2019, berangkat dari hipotesis bahwa situs ini merupakan tempat pendharmaan Mahesa Cempaka.
Mahesa Cempaka atau Narasingamurti adalah kakek dari pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.
Hasil ekskavasi tahap pertama, mengungkap struktur bangunan kuno itu memiliki lebar 140 sentimeter dengan ketinggian struktur 80 sentimeter dan tersusun dari 14 lapis bata.
Adapun dimensi ukuran bata, memiliki panjang 32 sentimeter, lebar 22 sentimeter, serta ukuran tebalnya 6 sentimeter.
Selain itu, terdapat pilar-pilar pada dinding di sisi timur dengan jarak antar pilar 5,5 meter.