Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halo Prof! Kencing Sering Seperti Ada yang Tersisa, Apa Solusinya?

Kompas.com - 17/03/2021, 20:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Seorang pembaca Kompas.com yang bernama Arga memiliki masalah dalam berkemih atau kencing, yakni sering ada rasa tersisa atau tidak tuntas. Permasalahan ini ia sampaikan ke rubrik Halo Prof!:

"Halo Prof saya mau tanya, saya sering BAK (buang air kecil) Prof, tetapi setelah BAK seperti ada yang tersisa. Saat saya BAK tidak ada rasa nyeri dan urin saya pun bening seperti air. Mohon sarannya, Prof. Terima kasih."

Pertanyaan tersebut dijawab oleh dr. Devintha Tiza Ariani, Sp.U, Dokter Spesialis Bedah Urologi dari RS Pondok Indah – Puri Indah. Berikut paparannya:

Terima kasih atas pertanyaannya, Bapak Arga.

Baca juga: Sering Kencing di Malam Hari Bisa jadi Gejala Nokturia, Apa itu?

Keluhan sering berkemih, berkemih tidak lampias, dan tidak tuntas setelah berkemih seperti masih ada sisa urin yang membuat rasa ingin berkemih lagi, terkadang disertai pancaran yang melemah memiliki beberapa penyebab.

Penyebab-penyebab itu salah satunya infeksi saluran kemih, baik infeksi yang mengenai kandung kemih, prostat atau saluran berkemih yaitu uretra.

Keluhan Bapak juga mungkin terjadi karena adanya gangguan pengosongan kandung kemih yang disebabkan pembesaran prostat dan keganasan akibat penekanan saluran kemih, sehingga aliran urin tidak lancar.

Gangguan persarafan, riwayat trauma, atau metabolik juga dapat menyebabkan gangguan pengosongan kandung kemih karena gangguan pompa kandung kemih, sehingga terdapat sisa urin dalam kandung kemih.

Baca juga: Mitos atau Fakta: Sering Kencing pada Malam Hari Pertanda Diabetes?

Penyebab lain yang dapat terjadi adalah karena konsumsi obat-obatan atau perasaan tidak nyaman ketika berkemih di tempat umum.

Meskipun warna urin jernih dan pada pemeriksaan tes urin lengkap tidak diperoleh adanya bakteri atau abnormalitas, jika masih ada keluhan sebaiknya tetap dilakukan pemeriksaan kultur urin atau kultur ejakulat untuk memastikan ada tidaknya bakteri ya, Pak.

Untuk kondisi seperti ini, diperlukan konsultasi pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis bedah urologi seperti pemeriksaan laboratorium darah, urin, USG abdomen dan pemeriksaan radiologis untuk menentukan penyebab berkemih tidak lampias.

Salah satu upaya pencegahannya adalah hindari menahan berkemih, konsumsi jumlah cairan cukup, dan mengonsumsi makanan sehat, serta menjaga kebersihan organ genitalia.

dr. Devintha Tiza Ariani, Sp.U

Dokter Spesialis Bedah Urologi

RS Pondok Indah – Puri Indah

Punya pertanyaan terkait kesehatan yang membuat Anda penasaran? Kirimkan pertanyaan Anda ke haloprof17@gmail.com untuk dijawab oleh ahlinya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com