Sama halnya dengan tidur, orangtua juga harus bisa menerapkan dan membiasakan anak untuk konsisten tidur di jam yang sama, mengacu pada kebutuhan tidur harian anak.
Menurut Kanya, hal ini penting dilakukan karena dalam tidur terjadi proses regenerasi, restorasi, dan recovery yang sangat berpengaruh pada tumbung kembang, kecerdasan anak, dan juga penyembuhan jika ada organ tertentu yang sakit.
"Tidur juga berpengaruh pada psikis anak. Jika anak kurang tidur, saat terbangun biasanya cenderung cranky dan ini menghambat aktivitas edukasi yang harus dilakukan anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya," tegasnya.
Orangtua bisa melakukan 'sleep training' atau melakukan rutinitas sebelum tidur secara konsisten, untuk memberikan stimulus pada anak, agar dia memahami kapan waktu tidur tiba.
Selain itu, aktivitas anak juga sebaiknya mulai dikurangi ketika masuk jam-jam sebelum tidur (biasanya pukul 5 sore), agar anak lebih rileks dan siap untuk tidur.
Kanya merekomendasikan beberapa aktivitas yang bisa dilakukan menjelang jam tidur anak, seperti membaca buku, mendongeng, mendengarkan musik, bernyanyi ringan, dan meredupkan lampu kamar.
Meski tidur dan makan tampaknya bukan sebuah masalah besar, tidur cukup dan makan teratur nyatanya sangat berpengaruh pada peningkatan mood anak, untuk mempersiapkan anak bereksplorasi dan belajar di hari itu.
Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Cara Mengatasi Anak Sering Tidur Larut Malam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.