Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Separuh Kaum Muda Indonesia Masih Ragu Vaksin Covid-19

Kompas.com - 12/03/2021, 16:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Pada generasi Baby Boomer (55 – 74 tahun) yang belum bersedia divaksinasi sebanyak 23,7 persen. 

“Generasi X dan Baby Boomer cenderung lebih banyak yang mau divaksinasi,” kata Vivi dalam webinar yang digelar Katadata dengan tema “Jalan Panjang Menuju Herd Immunity,” Jumat (12/3/2021).

Mengapa kaum muda ragu vaksin Covid-19?

Vivi menyebutkan bahwa memang ada beberapa alasan kelompok usia muda justru lebih banyak yang enggan atau tidak bersedia divaksinasi.

1. Khawatir efek samping vaksin

Faktor pertama adalah kekhawatiran terhadap efek samping dari dosis vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke dalam tubuh. Sebanyak 46,68 persen responden mengkhawatirkan hal ini.

Untuk diketahui, vaksin Covid-19 telah dipastikan aman dan efektif sebelum diedarkan.

Baca juga: BPOM Pastikan Vaksin Covid-19 Aman dan Efektif Sebelum Diedarkan

2. Meragukan keamanan vaksin

Sementara itu, faktor lain yang menjadi alasan utama kaum muda enggan ikut serta dalam program vaksinasi Covid-19 adalah meragukan keamanan dari dosis vaksin yang ada. Mereka yang meragukan mencapai proporsi sebanyak 43,2 persen.

3. Tidak percaya efektivitas vaksin

Sementara itu, seperempat responden juga mengaku tidak bersedia dan ragu divaksinasi karena tidak percaya pada efektivitas vaksin, takut menjadi kelinci percobaan, serta menyakini ada alternatif lain untuk mengakhiri pandemi. 

“Kala itu, uji klinis belum selesai, belum ada izin BPOM. Akibatnya, keyakinan terhadap keamanan dan efektivitas vaksin memang jadi faktor utama yang menentukan keputusan orang belum bersedia mengikuti vaksinasi,” ujar Vivi. 

Baca juga: Setelah Divaksin Covid-19, Begini Cara Vaksin Membentuk Sistem Kekebalan di Dalam Tubuh

Alasan responden bersedia divaksin Covid-19

Vivi mengungkapkan, meskipun kesediaan warga mengikuti program vaksinasi di kisaran 50-an persen, angka ini sebetulnya sudah meningkat dibandingkan pada saat vaksin belum dinyatakan lolos uji klinis dan diizinkan oleh Badan POM.  

Menurut hasil survei KIC pada Agustus – September 2020 yang dilakukan secara tatap muka, hanya 27,5 persen responden yang bersedia divaksinasi. 

Nah, meningkatnya kesediaan masyarakat ikut serta divaksin Covid-19 ini juga memiliki alasan-alasan tersendiri.

Di antaranya seperti ingin diri dan keluarga terlindungi dari Covid-19, secara berturut-turt sekitar 69,8 persen dan 55,3 persen. 

Vaksin sudah lolos uji BPOM (35,7 persen) dan bersertifikat halal (32,3 persen) juga menjadi alasan kesediaan vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com