Menurut peneliti, bahan organik yang telah dipanaskan menunjukkan asteroid telah dipanaskan hingga lebih dari 600 derajat Celcius di masa lalu.
Kehadiran bahan organik yang tidak dipanaskan sangat dekat dengannya, berarti jatuhnya bahan organik primitif tiba di permukaan Itokawa setelah asteroid itu mendingin.
Penelitian para ilmuwan yang berjudul Organic Matter and Water from Asteroid Itokawa ini telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.
"Temuan ini sangat menarik karena mengungkap detail kompleks dari sejarah asteroid dan bagaimana jalur evolusinya sangat mirip dengan Bumi prebiotik," kata Dr Chan.
Diharapkan dari analisis sampel ini dapat menjadi dasar bagi analisis sampel lain yang lebih rinci.
Baca juga: Wahana NASA Mendarat di Asteroid Bennu, Selidiki Penciptaan Tata Surya
Misi Hayabusa2 JAXA mengembalikan potongan asteroid Ryugu tahun lalu, membawa kembali sepotong batu angkasa yang hanya berdiameter 38 cm.
Pada tahun 2019, sampel dari asteroid Bennu mengungkapkan bahwa asteroid itu sebenarnya lebih tua dari yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya.
Asteroid Bennu telah memberikan pandangan baru tentang bagaimana evolusi Tata Surya kita berkembang.
Selain itu, pengamatan pada asteroid Bennu juga mengkonfirmasi keberadaan material terhidrasi yang tersebar luas dan melimpah, serta kehadiran batu-batu besar yang mengejutkan.
Baca juga: Ahli: Asteroid 2020 TY1 Lewat Dekat Bumi, Tak Berpotensi Tabrakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.