Selain Indonesia, Turki dan Brasil juga sudah mengumumkan. Di Turki efikasi Sinovac mencapai 91,25 persen dan Brasil sebesar 50,4 persen.
Hasil ketiga negara berbeda-beda karena pengaruh karakteristik subjek ujinya, menurut ahli alergi dan imunologi Iris Rengganis.
Dilansir www.gov.uk, dalam uji klinis vaksin AstraZeneca, sebagian besar efek samping yang dirasakan dalam kategori ringan hingga sedang.
Kebanyakan efek samping hilang dalam beberapa hari, tapi ada juga yang sampai seminggu setelah vaksinasi.
Efek samping yang sangat umum (dialami lebih dari 1 pada 10 orang):
Efek samping umum (memengaruhi 1 dari 10 orang):
Efek samping jarang (memengaruhi 1 dari 100 orang):
Vaksin sinovac
Pada vaksin Sinovac, efek samping yang dialami ringan hingga sedang.
Setelah vaksinasi, kebanyakan orang merasakan nyeri di sekitar tempat suntikan. Efek samping yang paling banyak terjadi adalah gatal dan mengantuk.
Vaksin AstraZeneca
Penyimpanan vaksin AstraZeneca dinilai tak rumit, karena tidak membutuhkan suhu dingin yang ekstrem seperti beberapa jenis vaksin lainnya.
Vaksin yang dikembangkan AstraZeneca tidak memerlukan pembekuan pada suhu minus 70 derajat.
Vaksin bisa disimpan di lemari es standar dengan suhu berkisar 2-8 derajat celcius, dan tetap bertahan selama enam bulan.
Hal ini akan memudahkan proses distribusi vaksin ke daerah-daerah sasaran penerima vaksin.
Vaksin Sinovac
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac hanya membutuhkan penyimpanan dalam lemari es, dengan standar suhu 2-8 derajat celcius, dan dapat bertahan hingga 3 tahun lamanya.
Vaksin AstraZeneca