Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Kasus Covid-19 Global Naik | Mobil Listrik Lebih Baik?

Kompas.com - 03/03/2021, 10:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

  1. Kebocoran laboratorium biologi
  2. Teknologi 5G transmisikan vrius corona
  3. Penanaman microchip vaksin
  4. Teori konspirasi dari pemerintah
  5. Klaim aliansi dokter Indonesia
  6. Plandemic, Judy Mikovits

Baca fakta teori konspirasi soal Covid-19 di sini:

Setahun Pandemi Covid-19, Ini 6 Teori Konspirasi Menyesatkan di Dunia

3. Daftar wilayah yang menyaksikan hari tanpa bayangan

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan bahwa mulai 1 Maret 2021, sejumlah daerah di Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan.

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lapan, Andi Pangerang, dalam keterangan resminya melalui laman edukasi sains Lapan menyampaikan, Matahari akan berada di atas Indonesia ketika tengah hari pada pekan keempat di bulan Februari hingga pekan pertama di bulan April.

"Ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga ketika tengah hari, sehingga fenomena ini dapat disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari," jelas dia.

Andi menuturkan, hari tanpa bayangan Matahari di sebagian besar wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun, tepatnya di kota-kota yang terletak di antara Garis Balik Utara (23.4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (23,4 derajat Lintang Selatan).

Sedangkan untuk kota-kota yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan akan mengalami hari tanpa bayangan hanya sekali dalam setahun, yaitu ketika Solstis Juni (21/22 Juni) maupun Solstis Desember (21/22 Desember).

"Di luar wilayah tersebut, Matahari tidak akan berada di atas kepala kita (zenit) ketika tengah hari sepanjang tahun," ujarnya.

Untuk mengetahui daftar wilayah dan jadwal hari tanpa bayangan di Indonesia tahun 2021 baca di sini:

Daftar Wilayah dan Jadwal Hari Tanpa Bayangan Maret-April 2021

4. Apa mobil listrik lebih baik untuk bumi?

Teknologi mobil listrik semakin berkembang. Kendaraan ini seakan diciptakan sebagai salah satu solusi untuk menyelamatkan Bumi dari polusi udara yang sebagian besar dikontribusi dari emisi bahan bakar fosil yang kebanyakan dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

Lantas, apakah mobil listrik dapat menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan?

Jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar gas, mungkin mobil listrik dianggap lebih baik bagi lingkungan, karena tidak memiliki knalpot, sehingga tidak mengeluarkan gas rumah kaca saat mengendarainya.

Namun, sebenarnya kendaraan listrik atau electric vehicles (EV) ini tidaklah sempurna karena mereka memiliki masalah pencemaran tersendiri.

Khususnya, baterainya mengandung komponen, seperti litium, yang membutuhkan banyak energi untuk diambil dan disaring.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com