Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2021, 20:05 WIB
Dea Syifa Ananda,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Namun yang membedakan Mwanda dan Lodja, serta enam bonobo lainnya dalam penelitian ini, adalah mereka masih bayi, masing-masing berusia di bawah 4 tahun. 

Mereka adalah yatim piatu dari perdagangan daging hewan liar, dan lahir di alam liar. Di Lola ya Bonobo, mereka dibesarkan bersama bayi lain dan ibu pengganti manusia. Tidak ada bonobo dewasa yang "mengajari" mereka perilaku seksual.

Seks untuk bersenang-senang pada bonobo, dan banyak hewan lainnya, memainkan fungsi sosial. Ada seks untuk menghilangkan stres, seks make-up setelah bertengkar, dan seks hook-up acak.

Baca juga: Seperti Manusia, Simpanse Makin Tua Makin Pilih-pilih Teman

Simpanse, sepupu manusia yang lebih kejam, tampaknya tidak menggunakan seks dengan cara ini.

Mereka sesekali saling menyiksa, membunuh orang asing, dan mendemonstrasikan sisi gelap kemanusiaan lainnya.

Namun berbeda dengan simpanse, bonobo yang menggunakan seks untuk menyelesaikan konflik, tidak pernah terlihat membunuh satu sama lain. 

Mereka malah berbagi makanan dan lebih kooperatif daripada simpanse. Bagi bonobo, kehidupan seksual yang damai adalah hal yang paling alami di dunia.

Baca juga: Tak Cuma manusia, Simpanse Ini Juga Suka Ikut Campur Urusan Jodoh Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com