Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Bersepeda Turuni Bukit Waspada Gangguan Cyclist's Palsy, Apa Itu?

Kompas.com - 23/02/2021, 20:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Bagi Anda yang menggemari olahraga bersepeda, ahli mengingatkan untuk mewaspadai terjadinya gangguan Cyclist's palsy.

Dijelaskan oleh Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hand dan Microsurgery RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr Oryza Satria SpOT(K) bahwa posisi tangan yang salah saat bersepeda akan meningkatkan risiko terjadinya Cyclist's palsy.

Lantas apa itu cyclist's palsy?

Apabila saat dan setelah bersepeda Anda merasakan jari manis dan kelingking tidak nyaman, hal ini biasanya karena ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan (Guyon canal), tertekan akibat terlalu lama berpegangan dengan handle bar.

"Kondisi (gangguan saraf pada jemari) ini disebut juga dengan Guyon canal syndrome, kalau terjadi pada pesepeda disebut cyclist palsy," kata dr Oryza.

Ia menyebutkan, Cyclist's palsy biasanya muncul ketika bersepeda dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga: Waspada Kram dan Kaku Otot Saat Bersepeda Akibat Dehidrasi

 

Apalagi ketika Anda bersepeda menuruni bukit, maka sebagian besar bobot tubuh akan ditopang oleh tangan dan menyebabkan adanya beban yang lebih tinggi di jari-jari tangan Anda.

Gejala-gejala Cyclist's palsy

Disebutkan dr Oryza, memang Cyclist's palsy seringkali disamakan dengan carpal tunnel syndrome (CTS). Namun, sebenarnya terdapat perbedaan antar keduanya.

Gejala carpal tunnel syndrome (CTS), ketidaknyamanan pada bagian jemari seperti pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis.

Sementara, gejala cyclist's palsy hanya terjadi gangguan ketidaknayamanan pada jari manis dan kelingking saja.

"Gejalanya (Cyclist's palsy) juga spesifik terjadi saat atau setelah Anda bersepeda," ujarnya.

Baca juga: Meninggal Dunia Saat Bersepeda, Hindari dengan Mengukur Kemampuan Jantung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com