Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2021, 10:00 WIB
Dea Syifa Ananda,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terlalu sering makan biasanya menyebabkan orang menjadi gemuk.

Namun, ternyata ada beberapa orang yang memiliki kebiasaan makan banyak tetapi tidak membuat badannya menjadi gemuk. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Tidak ada hubungannya dengan metabolisme

Dilansir Live Science, Sabtu (1/8/2020), Kathleen Melanson yang seorang profesor ilmu nutrisi dan makanan di Universitas Rhode Island mengatakan bahwa ada banyak faktor yang membuat berat badan seseorang tidak naik meski makan banyak.

Faktor yang memengaruhi itu termasuk faktor genetik, nutrisi, dan bahkan perilaku.

"Ketiga faktor ini bersifat relatif pada tiap individu, sehingga hasilnya pun berbeda," kata Melanson mengingatkan.

Baca juga: Tetap Makan Banyak Tanpa Takut Gemuk, Simak 3 Rahasianya

Perlu digarisbawahi, hal ini sebenarnya tidak berhubungan dengan tipe tubuh dan metabolisme. 

Melanson mengatakan bahwa seseorang yang tampak makan banyak tanpa bertambah berat badan sesungguhnya tidak makan lebih banyak dibanding Anda.

Misalnya, seseorang yang makan es krim setiap hari mungkin sebenarnya makan dengan kalori lebih sedikit atau mengurangi ngemil setelah makan es krim.

"Jika Anda mengukur kalori orang-orang ini, mereka mungkin tidak makan sebanyak yang Anda pikirkan," kata dr Frank Greenway, Kepala Petugas Medis di Pennington Biomedical Research Center.

Dr Ines Barroso, seorang peneliti di University of Cambridge di Inggris yang mempelajari genetika obesitas, mengungkapkan, ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa tanpa olahraga beberapa orang terlahir dapat membakar lebih banyak kalori dibanding yang lain.

Namun, perbedaan fisiologis memungkinkan beberapa orang secara alami memoderasi jumlah kalori yang mereka konsumsi tanpa melakukan pengendalian diri yang luar biasa. 

Gelombang sinyal sistem saraf dan hormon yang bersirkulasi dalam darah kita berinteraksi untuk memberi tahu kita saat kita lapar atau kenyang. Ini dinamakan sistem pengaturan nafsu makan yang mungkin lebih sensitif pada beberapa orang.

Ilustrasi makan makanan manis.PEXELS/TOFROS.COM Ilustrasi makan makanan manis.

Baca juga: Tak Hanya Makanan, Tidur dengan Lampu Menyala Juga Bikin Gemuk

Hormon Leptin

Salah satu hormon penting yang terlibat dalam sistem ini adalah leptin. 

Hormon lepin membantu mengatur berapa banyak makanan yang ingin kita makan dalam periode waktu yang lebih lama.

Seseorang dengan sistem yang lebih sensitif mungkin bisa makan sampai 3 kali bolak-balik, kemudian merasa kenyang selama beberapa hari ke depan dan makan lebih sedikit. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com