Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2021, 12:02 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Bagi para penyuka tren budaya populer orang Korea, pasti sudah tidak asing lagi dengan beberapa nama dengan marga Kim, Park, dan Lee. Sebut saja para selebriti Korea Selatan seperti Lee Min Ho, Park Shin Hye, atau Kim Soo Hyun.

Ketiga marga atau nama keluarga ini banyak dimiliki para selebriti Korea Selatan, para tokoh penting, bahkan di Korea Utara.

Namun, tahukah Anda bahwa di antara beberapa marga populer di atas, marga Kim adalah yang terbanyak. Dilansir dari SBS, dari 50 juta warga negara Korea Selatan, sekitar 10 juta memiliki nama keluarga Kim.

Bagaimana hal ini terjadi?

Marga dulunya khusus bangsawan

Sejarah mengungkapkan bahwa pada masa dinasti Joseon antara 1392 dan 1910, nama keluarga adalah fungsi dari kekuasaan dan kelas, yang dikaitkan dengan bangsawan di Korea.

Baca juga: Alasan Orang Korea atau Bule Terlihat Mirip-mirip di Mata Kita

 

Seperti dilaporkan The Economist; marga Lee dan Kim khususnya dinilai sebagai marga bangsawan Korea. Sedangkan komunitas rendah seperti budak dan buruh tidak memiliki nama keluarga.

Namun, hal ini berubah semenjak para pedagang berkembang dan menjadi kaya raya. Mereka membeli nama keluarga dari bangsawan yang bangkrut sebagai tanda kedudukan dan kekuasaan. Bahkan, pada abad ke-18, pemalsuan marga menjadi sangat umum di Korea.

"Para elit itu cenderung menggunakan nama keluarga yang akan membuatnya masuk akal untuk mengklaim bahwa mereka memiliki nenek moyang dari China, negara yang paling dikagumi orang Korea," kata Dr Donald Baker, peneliti dari Department of Asian Studies di University of British Columbia.

Namun pada tahun 1894, sistem kelas Korea lantas dihapuskan dan pada tahun 1904 peraturan sensus baru mengamanatkan semua orang Korea untuk mendaftarkan nama belakang.

Marga yang populer antara lain Kim, Lee dan Park, sehingga masyarakat yang memiliki nama-nama keluarga tersebut semakin banyak. Sayangnya, hal ini juga membuat marga orang Korea tidak lagi menunjukkan silsilah keluarga mereka, melainkan hanya peninggalan sejarah politik-ekonomi negara tersebut. 

Baca juga: Korea Selatan Sukses Tangani Corona, Ternyata Belajar dari Wabah MERS

 

Kim yang populer selama 1500 tahun

Meski demikian, popularitas Kim di antara marga-marga tidak bisa dibantahkan.

Dibuktikan oleh studi yang dipublikasikan di New Journal of Physics terbitan Institute of Physics and German Physical Society, marga Kim ditemukan telah populer setidaknya selama 1.500 tahun

Para peneliti mendapati hal ini setelah memeriksa 10 buku silsilah keluarga Korea yang masing-masing mendokumentasikan sejarah silsilah keluarga Korea selama 500 tahun terakhir

Untuk diketahui, dalam budaya Korea, nama keluarga sangatlah penting. Bahkan secara tradisi, wanita Korea yang telah menikah tetap menggunakan nama keluarga mereka ketika menikah. Tradisi Konfusianisme juga mendorong keluarga untuk mencatat silsilah keluarganya dalam buku-buku khusus.

Berdasarkan buku-buku ini, para peneliti memperkirakan bahwa pada tahun 500 Masehi, sebanyak 50.000 orang memiliki 150 nama keluarga Korea, tetapi 10.000 orang di antaranya menggunakan nama Kim.

Dengan menggunakan model statistik yang disebut random group formation (RGF), yakni pembentukan kelompok acak, para peneliti juga dapat melihat tren nama keluarga secara akurat.

Baca juga: Karyawan Starbucks Korea Selatan Tidak Tertular Covid-19, Bukti Masker Lindungi dari Virus Corona

 

Aktor Korea Selatan, Kim Nam GilSoompi Aktor Korea Selatan, Kim Nam Gil

Hasil penelusuran menunjukkan bahwa nama keluarga Kim selalu proporsional dengan seluruh kumpulan data yang ada. Artinya, jumlah orang dengan marga Kim bertambah dan berkurang persis seperti perubahan populasi Korea, baik itu disebabkan oleh perang, gempa bumi, kelaparan atau hal lainnya.

Menurut tim peneliti, temuan ini juga menunjukkan bahwa inti dari populasi Korea tetap stabil dan kuat dari waktu ke waktu.  Kendati populasi dan wilayah Korea semakin meluas selama 1.500 tahun terakhir dan masyarakatnya telah menelan banyak pengaruh budaya lain; budaya asli Korea masih utuh hingga hari ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com