Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halo Prof! Kenapa Semakin Tua, Perut Semakin Kram Saat Haid?

Kompas.com - 16/02/2021, 07:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Perut kram adalah salah satu bagian yang paling menyebalkan dari menstruasi. Masalahnya semakin tua usia kita, semakin sakit juga kram perut yang kita rasakan. Hal inilah yang dialami pembaca Kompas.com bernama Inez L yang menyampaikan pertanyaannya ke rubrik Halo Prof!:

"Halo Prof, mau bertanya mengenai menstruasi. Mengapa semakin bertambah umur, semakin
sering kram dan punggung sakit? Padahal waktu umur 22 tahun, hanya 1-2 kali saja sakit
menstruasinya. Terima kasih, Prof."

Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Pondok Indah – Pondok Indah. Berikut paparannya:

Halo Ibu Inez L, terima kasih atas pertanyaannya, ya.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Perut Kram saat Menstruasi?

Setiap wanita yang sudah haid sudah sangat familiar dan paham serta cukup terganggu pada gejala PMS atau pre-menstrual syndrome ini, terutama dengan nyeri hebat dan dalam jangka waktu yang lama sehingga aktivitas keseharian terganggu.

Setiap wanita memiliki tingkat intensitas PMS yang tidak sama, karena memang saat menstruasi ada wanita yang merasakan sakit, namun ada pula wanita yang tidak merasakan sakit.

Seiring bertambahnya usia, memang dapat terjadi nyeri terasa semakin sakit dan lama dibandingkan pada saat usia masih muda. Terlebih, ketika usia memasuki kepala empat atau mendekati menopause, rasa sakit menstruasi akan semakin terasa tidak nyaman dan mengganggu.

Saat memasuki usia 40-an atau mendekati masa menopause, fluktuasi hormon akan dimulai. Perubahan ini menyebabkan ovulasi menjadi tidak teratur, haid menjadi tidak teratur, dan terkadang haid akan menjadi panjang, aliran darah yang lebih berat, dan bercak di antara periode, PMS juga akan menjadi lebih panjang.

Baca juga: Kenali Ini 4 Gangguan Menstruasi dan Pengaruhnya pada Kesuburan Wanita

Perubahan intensitas dan frekuensi nyeri ini disebabkan karena adanya perubahan hormon yang mengalami naik turun serta adanya perubahan pola hidup yang dapat memengaruhi aktivitas hormon.

Semakin bertambahnya usia, biasanya kita akan lebih banyak beraktivitas serta memiliki perubahan gaya hidup yang kurang sehat, kurang istirahat atau kurang tidur, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung manis atau gula tinggi, atau mungkin terlalu banyak mengonsumsi alkohol.

Bagi pecinta kopi dan teh, coba perhatikan nyeri haidnya, meskipun kopi dan teh memiliki kandungan kafein yang dapat membantu Anda menjalani hari, namun ternyata kafein justru menimbulkan rasa tidak nyaman ketika menstruasi datang.

Hal ini dikarenakan kafein dapat meningkatkan tingkat ketegangan dan kecemasan, menyempitkan pembuluh darah, membuat siklus menstruasi jadi tidak stabil, menimbulkan masalah pencernaan, dan dapat membuat sakit perut dan kram bertambah parah.

Baca juga: 6 Penyebab Berat Badan Bertambah Saat Menstruasi dan Solusinya

Selain beberapa faktor gaya hidup, para wanita juga harus mulai peduli dan memperhatikan daerah reproduksi meskipun nyeri haid umum dikatakan sebagai hal yang biasa bagi wanita, terutama bagi wanita yang sudah biasa merasakan nyeri haid atau PMS.

Nyeri haid dapat menjadi hal yang normal dan umum tetapi bisa juga menjadi tanda adanya masalah pada daerah reproduksi. Nyeri haid hebat merupakan salah satu gejala adanya endometriosis, kista dermoid, adenomiosis, dan masih banyak lagi.

Apabila ditemukan nyeri haid berat dan dirasakan dalam waktu panjang hingga mengganggu aktivitas, jangan ragu untuk datang dan memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan Anda ya.

Semoga jawabannya membantu. Terima kasih.

dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

RS Pondok Indah – Pondok Indah

Punya pertanyaan terkait kesehatan yang membuat Anda penasaran? Kirimkan pertanyaan Anda ke haloprof17@gmail.com untuk dijawab oleh ahlinya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com