KOMPAS.com - Sinetron Ikatan Cinta sukses mengaduk-aduk emosi para penonton, tak terkecuali para selebriti seperti Donna Agnesia yang wajah menangisnya diunggah oleh sang suami Darius Sinathrya ke media sosial.
Bagi orang-orang yang tidak ikut menonton, reaksi Donna dan wanita-wanita Indonesia lainnya yang menangisi lika-liku kisah Andin dan Aldebaran di Ikatan Cinta bisa jadi mengherankan.
Pasalnya, sudah jelas Ikatan Cinta hanya sinetron dan kisah fiksi belaka, lantas kenapa penontonnya bisa terbawa perasaan hingga berurai air mata?
Para pakar sebetulnya telah lama menyelidiki hal ini dan beberapa alasan pun dikemukan. Dua di antaranya adalah mirror rule dan pengaruh hormon oksitosin.
Baca juga: The World of The Married, Kenapa Kita Emosi bahkan Paranoid Usai Menontonnya?
Jeffrey Zacks, profesor psikologi dan direktur Dynamic Cognition Laboratory di Washington University-St. Louis yang juga penulis buku "Flicker: Your Brain on Movies" berkata bahwa proses kita menerima emosi dari film bisa dijelaskan dengan Mirror Rule.
Teori ini mengungkapkan bahwa kita kerap meniru input yang kita lihat, baik itu di dunia nyata maupun di dalam film. Ketika ada orang yang tersenyum pada kita, misalnya, kemungkinan besar kita akan tersenyum balik.
Begitu juga dengan film. Ketika kita melihat wajah yang tersenyum, sedih atau marah memenuhi layar; kita pun biasanya akan menirukan ekspresi tersebut.
Padahal, ekspresi wajah bisa memengaruhi perasaan kita.
Zacks mengatakan, ketika kita tersenyum, kita biasanya akan merasa lebih bahagia. (Sebaliknya) ketika kita merengut, kita biasanya akan merasa lebih marah.
"Jadi kombinasi Mirror Rule dan pembacaan emosi oleh otak berdasarkan keadaan tubuh kita sudah cukup untuk menghasilkan emosi," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.