KOMPAS.com- Infertilitas adalah sebuah kondisi ketika pasangan suami istri telah berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi selama satu tahun, tetapi belum berhasil menciptakan kehamilan.
Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2015, setidaknya ada 47 juta pasangan usia subur di seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, diketahui sebesar 10-15 persen di antaranya mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas. Infertilitas terbagi menjadi dua jenis:
1. Infertilitas primer
Infertilitas primer adalah kondisi di mana pasangan belum pernah mendapatkan kehamilan sebelumnya.
Baca juga: Infertilitas Dialami 3 dari 200 Wanita, Haruskah Bayi Tabung?
2. Infertilitas sekunder
Infertilitas sekunder adalah kondisi gangguan kesuburan yang terjadi pada pasangan yang pernah memiliki anak sebelumnya, namun kesulitan untuk mendapatkan kehamilan berikutnya.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre, dr Aida Riyanti SpOG-KFER MRep.Sc mengungkapkan, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan pasangan suami-istri mengalami infertilitas.
Oleh karena itu, kata dia, saat pasien berkonsultasi pertama kali, para dokter spesialis kebidanan dan kandungan akan mencari tahu terlebih dahulu bagaimana riwayat kesehatan pasien dan merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan kesuburan.
Baca juga: Kenali Ini 4 Gangguan Menstruasi dan Pengaruhnya pada Kesuburan Wanita
dr Aida mengatakan bahwa faktor laki-laki, perempuan maupun keduanya, memiliki andil yang sama besar sebagai penyebab infertilitas.
Dijelaskan dr Aida bahwa dalam pemeriksaan infertilitas pria, penyebab gangguan kesuburan dapat diakibatkan gangguan pada sperma.
Gangguan pada sperma tersebut juga bisa terkait tentang jumlah, bentuk, kemampuan sperma bergerak hingga materi genetik (DNA) sperma.
2. Pemeriksaan kesuburan perempuan
Hampir sama dengan dengan pemeriksaan gangguan kesuburan pada laki-laki, pemeriksaan infertilitas pada perempuan juga cenderung utamanya memeriksa ada atau tidaknya gangguan pematangan sel telur (ovulasi).
Selain itu, infertilitas pada perempuan dapat disebabkan oleh adanya sumbatan atau infeksi pada saluran indung telur, masalah pada rahim dan adanya gangguan pada rahim atau indung telur seperti kista cokelat (endometriosis).
3. Mendeteksi penyebab lainnya
Adapun, berbagai kelainan lainnya yang dapat menjadi penyebab gangguan ketidaksuburan atau infertilitas dapat dideteksi melalui pemeriksaan khusus, seperti USG transvaginal, dan pemeriksaan histerosalpingografi (HSG) sebagai pemeriksaan dasar.
Baca juga: Bayi Tabung, Membuka Peluang Kehamilan Pasangan dengan Infertilitas
Pemeriksaan USG transvaginal
Dijelaskan Aida, pemeriksaan USG transvaginal diperlukan untuk melihat apakah ada kelainan yang dapat mengganggu proses kehamilan seperti kelainan anatomi bawaan lahir, keberadaan mioma atau polip.
Dalam pemeriksaan USG transvaginal ini juga dapat melihat kondisi rahim dan indung telur, melihat ukuran organ ovarium dan melihat jumlah sel telur yang dimiliki.
Pemeriksaan histerosalpingografi (HSG)
Pemeriksaan HSG berfungsi untuk melihat apakah ada sumbatan pada saluran telur atau tidak.
Baca juga: Jangan Mengulur Waktu, Kesuburan Pria Juga Dipengaruhi oleh Usia
dr Aida berkata, hasil pemeriksaan akan membantu dokter dalam mendiagnosis dan memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
Meksipun, ada juga infertilitas atau gangguan kesuburan yang bahkan tidak dapat dijelaskan penyebabnya (unexplained infertility).
Gangguan kesuburan atau infertilitas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya itu adalah mereka yang kondisi semua pemeriksaan menunjukkan hasil yang normal, tetapi pasangan tersebut mengalami kesulitan mendapatkan kehamilan.
Baca juga: Kok Bisa Antibodi Istri Sebabkan Infertilitas Tak Terjelaskan?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.