Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Adanya Penyakit dari 4 Jenis Cairan Tubuh

Kompas.com - 05/02/2021, 11:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber LiveStrong

KOMPAS.com - Cairan tubuh meang bukan topik menarik untuk dibicarakan. Tetapi, ada kalanya cairan tubuh menjadi petunjuk adanya masalah kesehatan pada tubuh.

Setidaknya ada empat jenis cairan tubuh yang bisa menunjukkan adanya indikasi masalah kesehatan, yaitu keringat, urine, ingus, dan darah.

1. Keringat Terasa Asin atau Berkeringat Mendadak

Cuaca panas atau saat berolahraga akan membuat Anda lebih mudah berkeringat dan itu merupakan reaksi tubuh yang wajar.

"Berkeringat adalah mekanisme untuk mendinginkan tubuh Anda," kata Felicia Stoler, dokter nutrisi klinis dan konsultan kesehatan dan hidup sehat.

Butir-butir keringat itu terdiri dari 99 persen air, sementara 1 persen lainnya bisa menjadi urea, vitamin C, asam laktat atau amonia.

Keringat sebenarnya sama sekali tidak berbau, sampai bersentuhan dengan bakteri.

Stoler mengatakan, beberapa orang lebih banyak berkeringat ketimbang yang lainnya - baik itu karena kepanasan atau stress. Dan beberapa orang memang mengeluarkan natrium lebih banyak dalam keringat mereka.

“Meski demikian, itu bukan petunjuk pasti bahwa ada sesuatu yang salah,” kata Stoler.

Namun, keringat dengan natrium lebih banyak harus diusahakan untuk mengisi kembali kadar natrium yang hilang setelah berolahraga.

Sementara itu, menurut Cleveland Clinic berkeringat saat berolahraga adalah hal yang normal, tapi tiba-tiba berkeringat bisa menjadi suatu tanda yang lebih serius - seperti serangan jantung, kanker atau masalah metabolisme - dan harus segera mengunjungi dokter.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Keringat dan Badan Kita Bau?

2. Urine Gelap dan Berbau

Stoler mengatakan, warna urine yang pucat dan dengan jumlah yang banyak sangat ideal. Namun, dalam sehari warna urine bisa berubah-ubah.

Anda tak perlu khawatir jika warna urine kuning gelap, karena itu menandakan Anda dehidrasi, terlalu banyak vitamin C, atau terlalu banyak makan makanan berwarna merah seperti bit.

Tetapi beberapa warna lain bisa jadi lebih mengkhawatirkan. Urine yang berwarna gelap dan kecoklatan, misalnya, bisa menjadi tanda porfiria, yaitu kelainan yang mengancam sistem saraf.

Jika Anda menemui warna urine Anda demikian, anggap sebagai petunjuk bahwa inilah saatnya menemui dokter. Terutama jika Anda mengalami gejala lain, seperti sakit perut dan kepekaan terhadap cahaya.

Menurut National Library of Medicine, jika bercampur darah dalam urine Anda, itu berarti Anda mungkin ada infeksi dalam tubuh, seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal, yang umumnya sejalan dengan gejala nyeri lainnya.

Jika tidak ada rasa sakit, ini bisa menjadi sesuatu yang lebih serius seperti kanker kandung kemih. Ada baiknya segera buat janji dengan dokter untuk mengidentifikasi masalah yang mendasarinya.

Anda juga harus mengunjungi dokter spesialis, jika kencing Anda berwarna oranye. Ini bisa menunjukkan bahwa hati Anda tidak berfungsi dengan baik - terutama jika kulit dan mata Anda juga berwarna kuning.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah bau urine Anda. Urine orang yang sehat seharusnya tidak mengeluarkan banyak bau, karena utamanya terdiri dari air.

Tapi urine yang berbau manis bisa jadi merupakan tanda diabetes atau metabolisme Anda tidak berfungsi dengan baik, sedangkan bau tidak enak mungkin berkaitan dengan penyakit hati.

Perlu diingat bahwa tidak semua bau merupakan berita buruk:tanda penyakit. Obat dan makanan juga dapat menyebabkan urine berbau sementara, misalnya saja jengkol yang bisa menyebabkan bau pada urine.

Baca juga: 7 Penyebab Urine Berbau Tak Sedap

 

3. Warna Ingus

Menurut Harvard Health Publishing, lapisan hidung Anda menghasilkan satu liter atau lebih lendir yang luar biasa setiap hari.

Kedengarannya menjijikkan, tetapi ingus bertindak sebagai pelindung, menyaring udara yang Anda hirup.

Ingus bisa muncul dalam beberapa warna, dari bening hingga hijau, tergantung seberapa sehat Anda.

Saat Anda dalam tahap awal terinfeksi kuman penyebab pilek, ingus Anda akan terlihat jernih dan banyak, saat tubuh berusaha menyingkirkannya.

Dua atau tiga hari kemudian ingus bisa berwarna putih atau kuning. Tapi ini hal yang baik, karena Itu berarti sistem kekebalan Anda sedang bekerja.

Jika Anda tidak dapat mengeluarkan semua bakteri, maka sistem kekebalan Anda akan bekerja lebig keras – sehingga ingus menjadi berwarna hijau.

Hidung beringus memang mengganggu, tetapi tidak ada alasan untuk mengusirnya dengan antibiotik.

Warna hijau adalah hasil dari aktivasi sel darah putih Anda, yang menyebabkan mereka melepaskan enzim kaya zat besi yang disebut myeloperoxidase.

Perlu diingat bahwa antibiotik tidak dapat mengobati infeksi virus seperti flu biasa atau influenza. Jika dalam 12 hari, ingus Anda masih berwarna hijau, segera temui dokter, karena bisa jadi ini infeksi bakteri yang disebut sinusitis.

Baca juga: 7 Warna Ingus dan Maknanya bagi Kesehatan Anda

4. Banyak Perdarahan

Aliran darah yang mengalir melalui pembuluh darah Anda mencapai 8 persen dari berat badan Anda dan memiliki sejumlah fungsi penting.

Menurut American Society of Hematology (ASH), darah bertanggung jawab untuk membuang limbah dari ginjal dan hati dan mengirimkan oksigen ke seluruh tubuh melalui hemoglobin yang ditemukan di sel darah merah.

Kadar hemoglobin yang terlalu rendah - kurang dari 13,5 gram per desiliter untuk pria dan 12 untuk wanita - bisa berarti Anda anemia.

Anda harus menjalani tes darah untuk mengetahui dengan pasti, tetapi merasa lemas, pusing dan sesak napas adalah tanda sudah waktunya untuk menjalani tes.

Angka lain yang harus diperhatikan adalah tekanan darah Anda. Angka atas adalah yang mengukur tekanan yang diberikan pada arteri setiap kali jantung Anda berdetak, tidak boleh melebihi 120.

Angka bawah, yang mengukur tekanan di dalam arteri saat sedang istirahat, harus selalu kurang dari 80.

Apa pun yang lebih tinggi dari ambang batas tersebut memenuhi syarat sebagai prehipertensi atau tekanan darah tinggi.

Tekanan darah yang meningkat dapat memengaruhi kesehatan jantung Anda dan menyebabkan penyakit kardiovaskular, jantung atau vascular.

Darah yang tidak mudah menggumpal juga memperingatkan bahwa ada sesuatu yang terjadi.

“Misalnya saja saat Anda mimisan yang tidak kunjung berhenti atau luka di jari Anda yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Ini bisa jadi akibat mengonsumsi aspirin atau antikoagulan,” kata Stoler.

Atau bisa juga merupakan gejala leukemia, yang dapat ditentukan dokter Anda dengan tes darah.

"Tidak ada aturan tegas tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat darah berhenti dan mengetahui apakah itu masalah. Tapi, ada baiknya Anda berkunjung ke dokter," ujar Stoler.

Baca juga: Perdarahan Bisa Jadi Gejala Kanker Serviks, Jangan Tunda ke Dokter

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber LiveStrong
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com