Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Terlambat, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Kompas.com - 26/01/2021, 20:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri dari kolon dan rektum.

Kanker kolorektal atau kanker usus di Indonesia, angka kejadiannya menempati urutan nomor 3 di dunia, dengan kematian yang cukup tinggi.

Berdasarkan data Globocan 2012, prevalensi pasien kanker usus di Indonesia adalah sebesar 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa, dengan mortalitas 9,5 persen dari seluruh kasus kanker.

Baca juga: Kanker Kolorektal, Mengapa Penting Deteksi Dini?

Konsultan Hematologi Onkologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) RS Cipto Mangunkusumo, Dr dr Ikhwan Rinaldi SpPD-KHOM M.EPid mengatakan karakteristik penderita kanker agak berbeda dengan di negara maju.

Di Indonesia, 51 persen dari seluruh penderita berusia di bawah 50 tahun dan pasien di bawah 40 tahun berjumlah 28,17 persen.

Sementara, di Eropa 500 juta kasus baru kanker usus, dan lebih dari 200.000 kematian. 

"Di Amerika Serikat, terlepas dari gender, kanker kolorektal (kanker usus besar) adalah keganasan keempat, dengan 134.490 kasus baru dan 49.190 kematian diperkirakan tahun 2016," kata Ikhwan dalam diskusi daring bertajuk Apa dan Bagaimana Personalised Medicine dalam Kanker Kolorektal? Selasa (26/1/2021).

Namun, kata Ikhwan, studi terbaru menemukan, bahwa insiden kanker cenderung meningkat di negara berkembang, khususnya di Asia.

Tingkat kejadian kanker seperti paru-paru dan kolorektal di beberapa negara Asia telah melampaui negara-negara Barat.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengetahui apa saja gejala-gejala dan juga faktor risiko yang berpotensi terkena kanker usus besar.

Baca juga: Jangan Abaikan Gejala Kanker Kolorektal

Gejala kanker usus besar (kanker kolorektal)

Dikatakan Ikhwan bahwa banyak pasien penderita kanker usus besar datang berobat di saat kondisi kankernya sudah cukup parah.

Hal ini dikarenakan, gejala kanker kolorektal atau usus besar seringkali baru dirasakan oleh pasien ketika kanker sudah berkembang jauh.

"Jenis gejalanya tergantung kepada ukuran dan lokasi tumbuhnya kanker," kata dia.

Berikut beberapa gejala yang dapat muncul, antara lain:

- Diare atau konstipasi

- Buang air besar yang terada tidak tuntas

- Darah pada tinja

- Mual

- Muntah

- Perut terasa nyeri, kram, atau kembung

- Tubuh mudah lelah

- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas

Baca juga: Kena Kanker Usus Besar, Haruskah Menjalani Operasi?

 

Faktor risiko kanker usus besar

Berikut beberapa faktor risiko seseorang bisa terkena kanker usus besar (kolorektal).

1. Usia

Hampir sama dengan beragam penyakit lainnya, kanker usus besar akan semakin meningkat risikonya seiring bertambah usia. 

Lebih dari 90 persen kasus kanker usus besar atau kolorektal dialami oleh seseorang yang berusia 50 tahun atau lebih.

2. Riwayat penyakit

Ikhwan berkata, seseorang dengan riiwayat penyakit kanker atau polip kolorektal lebih berisiko tersengan kanker usus ini.

"Begitu juga seseorang dari keluarga yang pernah mengalami penyakit kanker atau polip kolorektal," ujarnya.

Baca juga: BAB Berdarah Tanda Ambeien atau Kanker Usus Besar, Kenali Bedanya

3. Penyakit genetik

Odengan dengan penyakit genetik yang diturunkan dari keluarga, seperti sindrom Lynch, juga berisiko tinggi mengalami kanker kolorektal.

4. Radang usus

Kanker usus (kolorektal) berisiko tinggi menyerang penderita kolitis ulseratif atau penyakit Crohn (radang usus).

5. Gaya hidup

Sama halnya dengan risiko penyakit lain, gaya hidup seperti kurang olahraga, kurang asupan serat dan buah-buahan, konsumsi minuman beralkohol, obesitas atau berat badan berlebih dan merokok dapat meningkatkan risiko kanker usus.

6. Radioterapi

Untuk diketahui, paparan radiasi pada area perut meningkatkan risiko kanker usus (kolorektal).

7. Diabetes

Para ilmuwan di Amerika Serikat mengindikasikan, mereka yang mengidap diabetes mungkin memerlukan skrining atau pemeriksaan kanker usus besar lebih dini, mengingat adanya risiko terkena kanker saluran cerna tersebut.

Para peneliti, seperti dilansir situs WebMD, menemukan bahwa mereka yang berusia 40-an dan mengidap diabetes tipe 2 memiliki kecenderungan mengidap prakanker usus besar, yang disebut adenoma, sama halnya seperti orang berusia 50 tahunan tanpa diabetes.

8. Gender

Secara global, kanker kolorektal merupakan jenis kanker ketiga paling banyak terjadi pada laki-laki dan jenis kanker kedua paling banyak pada wanita.

Menurut dia, lebih dari 86 persen pasien yang didiagnosis dengan kanker kolorektal berusia kurang dari 50 tahun dan asimptomatik.

Secara keseluruhan risiko untuk mendapatkan kanker adalah sekitar 5 persen atau 1 dari 20 orang. Risiko penyakit cenderung lebih sedikit pada wanita dibandingkan pada pria.

Baca juga: Berbeda Tergantung Lokasinya, Kenali Gejala Dini Kanker Usus Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com