Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Faktor Pemicu Cuaca Ekstrem Berisiko Bencana di Wilayah Indonesia

Kompas.com - 25/01/2021, 16:26 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

2. Lingkungan

Peningkatan trend curah hujan ekstrem ini, selain dipicu oleh fenomena dan atau gangguan skala iklim, dikaitkan juga sebagai dampak perubahan iklim.

Guswanto menjelaskan, hal ini sesuai dengan hasil kajian Siswanto dkk, 2015 untuk wilayah Jakarta menunjukkan bahwa frekuensi kejadian hujan tinggi yang semakin meningkat.

"Dari pengamatan BMKG walaupun curah hujan berada pada tingkat sedang, namun masih berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Hal ini tergantung pada daya dukung lingkungan dalam merespon kondisi curah hujan," kata Guswanto. 

Baca juga: BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan Januari - Februari

 

Kondisi bencana tersebut seperti terjadinya banjir bandang, dikarenakan adanya tumpukan endapan longsor yang masuk ke lembah sungai dan juga adanya sisa-sisa penebangan pohon dibagian hulu. 

Di mana seharusnya pohon-pohon tersebut dapat menahan atau membendung air, sehingga tidak terjadi bencana banjir bandang di pemukiman warga.

Jika hujan terus berlangsung, kemudian akan menjebol bendung tumpukan endapan longsor dan ranting kayu tersebut, sehingga endapan dan ranting kayu hanyut dengan kecepatan tinggi, mengakibatkan banjir bandang di bagian hilirnya. 

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan, BMKG Jelaskan Pemicunya

 

Demikian pula banjir dan genangan, selain akibat curah hujan tinggi juga dapat diakibatkan kondisi permukaan yang tidak mendukung air mengalir dengan cepat atau normal ke saluran-saluran yang semestinya.

3. Fenomena La Nina

Berdasarkan hasil analisis BMKG, pada Dasarian II atau 10 hari ke-2 Januari 2021, Indeks ENSO masih menunjukkan kategori La Nina Moderat.

Di mana beberapa institusi meteorologi internasional juga memprediksikan La Nina dapat bertahan hingga Juni 2021.

Sedangkan, Indeks Dipole Mode berada pada kategori Netral dan umumnya diprediksi tetap pada kategori Netral sampai dengan Mei 2021.

Baca juga: Apa Dampak Fenomena La Nina bagi Indonesia? Ini Penjelasan BMKG

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com