Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] BMKG Tangkap Suara Dentuman Bali | Bisa Ular Kobra Tidak Membunuh | Varian Covid-19 Inggris Lebih Mematikan

Kompas.com - 25/01/2021, 08:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Minggu (24/1/2021) pagi, masyarakat di Bali mendengar suara dentuman kuat. Fenomena ini pun ditangkap oleh sensor BMKG, tapi itu bukan aktivitas gempa.

Berita tersebut adalah salah satu berita populer Sains akhir pekan kemarin.

Selain dentuman misterius di Bali, temuan baru soal racun bisa ular kobra yang ternyata bukan untuk membunuh tapi melumpuhkan mangsa juga menjadi topik populer.

Berkaitan dengan Covid-19, ilmuwan menemukan bukti awal bahwa varian virus corona baru di Inggris 30 persen lebih mematikan.

Terakhir soal banjir yang menerjang Manado Jumat (22/1/2021). BMKG mengumumkan ada 4 faktor pemicu banjir Manado.

Baca juga: [POPULER SAINS] Testing Covid-19 Indonesia Salah | Terinfeksi Covid-19 Usai Vaksin | Semut TV Bukti Big Bang

Berikut penjelasan sains tentang apa yang ada di sekitar kita dan layak dibaca, mulai dari dentuman di Bali, wawasan baru soal bisa ular, varian Covid-19 yang lebih mematikan, hingga banjir Manado.

1. Dentuman misterius di Bali bukan aktivitas gempa

Pada Minggu (24/1/2021) pukul 10.27 WITA, sejumlah warga di Buleleng mendengar suara dentuman misterius cukup keras.

Hasil monitoring BMKG pun menangkap adanya anomali sinyal seismik yang berdurasi selama 20 detik.

Namun menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, sinyal seismik tersebut bukan sinyal gempa tektonik.

Baca penjelasan selengkapnya di sini.

2. Bisa ular kobra bukan untuk membunuh

Gigitan kobra dengan bisa ular yang mematikan adalah kecelakaan alami, hampir setiap spesies ular mengembangkan kemampuan menyuntikkan racunnya untuk melumpuhkan mangsanya.

Namun, racun pada beberapa spesies ular hanya untuk melumpuhkan mangsa dan bukan untuk pertahanan.

 

Studi baru menunjukkan bahwa beberapa ular benar-benar mengembangkan bisa mereka untuk mengusir pemangsa potensial, termasuk manusia.

Para ilmuwan internasional, dalam sebuah studi menunjukkan jenis unik dari racun dan strategi envenomation yang berevolusi pada setidaknya tiga kesempatan.

Baca penjelasan selengkapnya di sini.

3. Varian virus corona Inggris 30 persen lebih mematikan

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, bukti awal menunjukkan varian baru virus corona yang muncul di Inggris mungkin lebih mematikan.

Data tersebut berasal dari ahli matematika yang membandingkan tingkat kematian pada orang yang terinfeksi varian baru virus corona dan versi sebelumnya.

Kendati demikian, masih ada ketidakpastian yang sangat besar seputar jumlah kematian yang disebabkan varian baru tersebut dan vaksin masih diharapkan berfungsi melawannya.

Sebelumnya, para peneliti mengungkap varian baru virus corona ini menyebar 30-70 persen lebih cepat ketimbang varian lainnya, dan diperkirakan 30 persen lebih mematikan.

Baca penjelasan selengkapnya di sini.

4. Faktor pemicu banjir Manado

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado melaporkan hujan sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana tersebut.Dok. BNPB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado melaporkan hujan sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana tersebut.

Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada Jumat (22/1/2021).

Saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/1/2021), Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado, Feri mengatakan bahwa bencana banjir ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia, 1 orang masih dalam pencarian, dan 51 warga terdampak telah dievakuasi.

BMKG menganalisis bahwa banjir Manado juga dipicu 4 hal, yakni cuaca ekstrem, pusat tekanan rendah, labilitas atmosfer, dan kelembapan udara.

Baca penjelasannya selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com