Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Awan Cumulonimbus, Bisa Picu Puting Beliung hingga Banjir Bandang

Kompas.com - 21/01/2021, 18:27 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Awan cumulonimbus adalah jenis awan cumulus yang terkait dengan badai petir (thunderstorm) dan hujan lebat.

Kemunculan awan ini bisa memberi banyak dampak pada cuaca dan fenomena alam, seperti angin puting beliung. Bahkan, dapat merusak seperti tornado, yang sering terjadi di Amerika Serikat.

Dampak awan cumulonimbus dapat memicu cuaca ekstrem, tidak hanya angin puting beliung.

Hujan dengan intensitas tinggi juga bisa terjadi, akibat aktivitas awan Cb ini, yang dapat berpotensi menyebabkan berbagai bencana alam seperti banjir bandang.

Dikutip dari rilis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), seperti fenomena mirip angin puting beliung yang terjadi di atas Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, yang disebut waterspout adalah salah satu dampak dari aktivitas awan cumulonimbus (Cb).

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Apa Itu Awan Cumulonimbus dan Apa Dampaknya?

 

Menurut ahli tornado Jepang, Tetsuya Fujita dari Universitas Chicago, angin puting beliung atau disebut juga dengan small tornado memiliki kecepatan angin dan dampak kerusakan di kisaran di bawah skala F-2.

Terbentuknya puting beliung hingga yang paling merusak seperti angin tornado, tak terlepas dari dampak aktivitas awan cumulonimbus.

Sebab, awan ini terbentuk sangat cepat sehingga dapat memicu cuaca ekstrem, seperti badai guruh, angin puting beliung, maupun waterspout yang terjadi di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.

Aktivitas awan cumulonimbus atau cumulus congestus yang intens di suatu tempat juga perlu diwaspadai. Pasalnya, keadaan tersebut dapat berpotensi membangkitkan puting beliung.

Baca juga: Daftar Wilayah Waspada Awan Cumulonimbus yang Bisa Ganggu Penerbangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com