Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Beda Waterspout Waduk Gajah Mungkur dan Angin Puting Beliung

Kompas.com - 21/01/2021, 17:28 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Fenomena alam mirip puting beliung yaitu waterspout menerjang kawasan Waduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah padapukul 16.00 WIB, Rabu (20/1/2021).

Namun, meskipun tampak serupa, ternyata fenomena angin puting beliung dan waterspout merupakan dua hal yang berbeda.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjelaskan terdapat perbedaan mendasar antara fenomena waterspout dan angin puting beliung akibat kondisi anomali cuaca.

Menurut Peneliti Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) Lapan, Dr Erma Yulishatin dalam keterangan resminya di akun instagram @lapan_ri mengatakan bahwa perbedaan waterspout dengan puting beliung dapat diidentifikasi dari koneksinya dengan media air yang terdapat di bagian dasarnya.

Baca juga: Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, BMKG Sebut Itu Waterspout

 

Berikut perbedaan waterspout dan angin puting beliung;

1. Angin puting beliung 

Menurut ahli, tornado keturunan Jepang, Tetsuya Fujita dari Universitas Chicago, angin puting beliung atau disebut juga dengan small tornado memiliki kecepatan angin dan dampak kerusakan pada kisaran di bawah skala Fujita-2 (F-2).

"Dengan demikian, puting beliung memiliki lintasan kurang dari satu kilometer dengan durasi hidup di bawah satu jam," kata Erma.

Ditambahkan oleh Astronom Amatir Indonesia Marufin Sudibyo, angin puting beliung pada dasarnya memiliki pusat dengan bertekanan udara lebih rendah ketimbang bagian di sekelilingnya.

"Sehingga, udara pun berhembus kencang dari bagian luar ke arah pusat," kata Marufin dalam pernyataan yang terpisah.

Baca juga: Waterspout Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Ini 5 Tanda Kemunculannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com