Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Belut Listrik Berburu Secara Berkelompok

Kompas.com - 17/01/2021, 12:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Belut listrik selama ini dianggap sebagai mahluk soliter. Tetapi apa yang ditemukan di danau kecil sepanjang Sungai Iriri di negara bagian Para, Brasil ini sunggung berbeda.

Para peneliti dari Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian menyaksika, sekelompok belut listrik yang berjumlah lebih dari 100 belut listrik bekerja sama saat berburu.

Dalam perburuan itu, kelompok belut listrik di danau tersebut berpisah menjadi kelompok lebih kecil yang terdiri hingga 10 belut untuk menggiring ikan kecil yang disebut tetra.

Kelompok-kelompok yang lebih kecil itu kemudian mengepung ikan dan meluncurkan serangan listrik simultan yang membuat ikan kecil menyerah.

Baca juga: Spesies Baru Belut Listrik Ditemukan, Berdaya Sengat Hingga 860 V

"Ini adalah penemuan yang luar biasa. Temuan seperti ini belum pernah didokumentasikan sebelumnya pada belut listrik," ungkap C. David de Santana, penulis dari studi ini seperti dikutip dari Phys, Jumat (15/1/2021).

Lebih lanjut de Santana menjelaskan, setidaknya serangan terhadap ikan kecil berlangsung selama satu jam yang terdiri dari lima hingga tujuh sengatan listrik bertegangan tinggi.

Setelah ikan tak berdaya, belut listrik akhirnya dengan bebas memangsanya.

"Hipotesis awal kami, ini adalah peristiwa yang relatif jarang terjadi. Kejadian serupa kemungkinan hanya terjadi di tempat dengan banyak mangsa serta cukup tempat berlindung untuk sejumlah besar belut dewasa," jelas de Santana.

Tetapi saat kondisinya tepat, teknik berburu ini memungkinkan belut menaklukan mangsa dalam jumlah besar yang biasanya sulit untuk ditangkap.

Baca juga: Hidup Dekat Manusia, Karnivora Terancam Kehilangan Insting Berburu

 

Studi yang kemudian dipublikasikan dalam jurnal Ecology and Evolution itu pun akhirnya membalikkan gagasan jika belut listrik merupakan predator soliter.

Selain itu sekaligus membuka pertanyaan-pertanyaan baru tentang bagaimana belut listrik hidup.

"Perburuan dalam kelompok cukup umum di antara mamalia, tetapi cukup jarang terjadi pada ikan. Hanya ada sembilan spesies ikan lain yang diketahui melakukan perburuan bersama sehingga membuat penemuan ini sangat istimewa," papar de Santana.

Selanjutnya, de Santana bersama tim berharap dapat mengumpulkan sampel jaringan tambahan dan menandai belut dengan tag radio untuk memahami kemungkinan hubungan kerabat dan hierarki dalam grup.

Baca juga: Kerangka Hiu Purba Mirip Belut Ditemukan di Pegunungan Atlas

De Santana juga bermaksud untuk melakukan pengukuran langsung pelepasan listrik yang dihasilkan selama perburuan kelompok, untuk menilai tegangan maksimum yang digunakan.

Termasuk juga kemungkinan, apakah belut menggunakan listrik tegangan rendah untuk berkomunikasi dengan belut lainnya.

Namun seiring dengan ancaman deforestasi, kebakaran dan perubahan iklim di Amazon, de Santana berharap bisa segera mungkin melakukan studi lanjutan di wilayah tersebut.

"Belut listrik tidak dalam bahaya langsung. Tetapi habitat dan ekosistemnya berada di bawah tekanan yang sangat besar. Studi ini merupakan contoh betapa banyak yang masih belum kita pahami dari mahluk hidup yang ada di muka bumi," tambah de Santana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com