KOMPAS.com - Menurut hasil terbaru, hasil uji klinis di Brasil menunjukkan vaksin virus corona yang dikembangkan Sinovac efikasinya hanya 50,4 persen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa standar efikasi vaksin minimal harus 50 persen.
Angka 50,4 persen itu hampir tidak cukup untuk syarat persetujuan regulasi dan jauh di bawah angka yang diumumkan minggu lalu.
Ini artinya, hasil terbaru uji klinis di Brasil menunjukkan vaksin secara signifikan kurang efektif.
Baca juga: Jokowi Divaksin, Berikut 5 Fakta Vaksin Covid-19 Sinovac
Dilansir BBC, Rabu (13/1/2021), vaksin CoronaVac yang diproduksi Sinovac, China adalah salah satu dari dua vaksin yang disiapkan pemerintah Brasil.
Brasil sendiri adalah salah satu negara yang paling parah terdampak Covid-19.
Pekan lalu, para peneliti di Butantan Institute, yang telah melakukan uji coba di Brasil, mengumumkan bahwa vaksin tersebut memiliki kemanjuran atau efikasi 78 persen melawan kasus Covid-19 ringan hingga berat.
Tetapi pada hari Selasa (12/1/2021), mereka mengungkapkan bahwa penghitungan untuk angka ini tidak termasuk data dari kelompok infeksi sangat ringan. Kelompok ini juga menerima vaksin tetapi tidak memerlukan bantuan klinis di rumah sakit.
"Dengan dimasukkannya data ini, tingkat efikasi vaksin Sinovac sekarang menjadi 50,4 persen," kata para peneliti.
Tetapi Butantan menekankan bahwa vaksin tersebut 78 persen efektif mencegah kasus ringan yang membutuhkan pengobatan dan 100 persen efektif dalam mencegah kasus sedang hingga serius.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan