KOMPAS.com- Memandang dan melakukan pengamatan terhadap hujan meteor bisa menjadi kesenangan tersendiri bagi sebagian masyarakat.
Namun, apa yang sebenarnya menyebabkan hujan meteor itu terjadi dan bagaimana proses terjadinya tidak banyak diketahui oleh masyarakat.
Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksan Nasional (Lapan), Andi Pangerang menjelaskan bahwa meteor adalah sebutan yang kita gunakan untuk menyebut sesuatu hal yang jatuh dari luar angkasa.
Sementara, menurut definisnya meteor dapat dinyatakan sebagai penampakan jalur jatuhnya serpihan benda luar angkasa- yang dinamakan meteorid- ke atmosfer bumi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Meteor dan Hujan Meteor
Hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah yang banyak, sehingga dari permukaan bumi akan dilihat oleh manusia seolah seperti hujan yang turun.
Andi mengatakan hujan meteor yang termasuk fenomena alam yang langka dan mempesona ini dapat disebabkan beberapa hal berikut.
1. Bertemunya lintasan orbit komet-bumi
Bertemunya lintasan atau orbit komet dengan orbit bumi, menjadi penyebab utama hujan meteor terjadi.
Baca juga: Fenomena Langit Januari 2021 Ada 7 Asteroid hingga Hujan Meteor Quadrantids
Dikatakan Andi, pertemuan antara kedua obit ini dapat terjadi karena keduanya yang berbentuk elips dan memungkinkan adanya pertemuan waktu antara orbit bumi dan komet pada saat melintas dekat bumi.
2. Komet melontarkan gas dan debu
Penyebab kedua hujan meteor terjadi adalah kondisi saat komet melewati bagian dalam tata surya, cahaya dan panas dari Matahari.
Pada saat ini, ternyata menyebabkan komet itu sendiri permukaannya melontarkan gas dan debu.
Baca juga: 7 Fakta Hujan Meteor Geminid, Bisa Mencapai 107 Meteor per Jam