KOMPAS.com - Memahami kesehatan tubuh, khususnya siklus menstruasi, berpengaruh besar terhadap kemungkinan seorang wanita untuk bisa hamil.
Hal ini diungkapkan oleh Dr Mary Ellen Pavone, seorang pakar endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Northwestern Medicine, Chicago, Amerika Serikat.
Dilansir dari artikel Live Science, berikut adalah delapan tips untuk meningkatkan kemungkinan Anda bisa hamil.
Pavone berkata bahwa seorang wanita yang ingin segera hamil harus memonitor durasi waktu antara hari pertama menstruasinya dari bulan ke bulan berikutnya. Apakah durasi tersebut cenderung sama (reguler) atau tidak?
Baca juga: Berapa Berat Badan Ideal untuk Ibu Hamil? Ini Kata Dokter
Pasalnya, dengan mengetahui siklus menstruasinya, seorang wanita bisa memperhitungkan masa suburnya atau kapan dia berovulasi (waktu ketika ovari melepaskan telur) dan memperhitungkan waktu untuk berhubungan yang paling optimal.
Untuk diketahui, telur hanya subur selama 12-24 jam setelah dilepaskan, sementara itu sperma pria bisa bertahan di dalam tubuh perempuan hingga lima hari.
Lantas bagaimana bila siklus menstruasi Anda tidak reguler? Metode lainnya adalah dengan memonitor ovulasi menggunakan alat tes masa subur, seperti ovulation test pack.
American Pregnancy Association menyarankan pasangan yang ingin segera punya momongan untuk berhubungan tiga hari setelah ovulation test pack menunjukkan hasil positif.
Cara lain untuk memprediksikan ovulasi adalah dengan mengamati cairan serviks di vagina. Pasalnya, jumlah cairan ini meningkat dan menjadi lebih tipis dan licin pada masa sebelum ovulasi atau ketika wanita paling subur.
Baca juga: Terkait Cryptic Pregnancy, Bagaimana Tes Kehamilan Negatif tapi Hamil?
Menurut American Society for Reproductive Medicine, jendela kesuburan seorang wanita berlangsung selama enam hari, yakni lima hari sebelum ovulasi dan satu hari setelahnya.
Selama periode ini, Pavone menyarankan pasangan untuk berhubungan setiap dua hari sekali.
Studi telah menunjukkan bahwa kemungkinan untuk hamil memang lebih tinggi pada pasangan yang berhubungan setiap hari selama jendela kesuburan (37 persen), namun perbedaannya ternyata tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan pasangan yang berhubungan setiap dua hari sekali (33 persen).
"Dan berhubungan setiap dua hari sekali tampaknya lebih mudah untuk dilakukan oleh pasangan," ujarnya.
Berat badan juga memiliki pengaruh besar terhadap kemungkinan Anda untuk segera hamil.
Riset menunjukkan bahwa seorang wanita dengan BMI berlebih butuh waktu dua kali lipat untuk hamil dibanding wanita dengan BMI normal.