Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Badak Berbulu Zaman Es Ditemukan di Kutub Utara Rusia

Kompas.com - 01/01/2021, 19:04 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber BBC


KOMPAS.com- Lapisan es di Kutub Utara yang mencair, menampakkan bangkai badak berbulu dari Zaman Es.

Peneliti mengatakan bangkai badak tersebut tampak terawetkan dengan baik setelah ditemukan penduduk setempat di Siberia timur, Rusia.

Keberadaan badak yang pernah hidup ribuan tahun itu ditemukan setelah lapisan es yang mencair di wilayah Abyisky di Yakutia di timur laut Rusia, dilansir dari BBC, Jumat (1/1/2021).

Peneliti mengungkapkan bahwa tampak organ internal badak berbulu ini masih utuh.

Penemuan bangkai satwa zaman es tersebut termasuk yang terawetkan dengan baik yang pernah ditemukan di wilayah tersebut.

Baca juga: 14.000 Tahun Lalu Perubahan Iklim Menyebabkan Badak Berbulu Punah

 

Selanjutnya, para ahli akan mengirim bangkai badak tersebut ke laboratorium untuk dipelajari lebih lanjut.

Untuk dapat membawa sisa-sisa bangkai badak kuno ini ke kota Yakutsk, para peneliti menunggu jalan es terbentuk.

Di kota itu, nantinya, para ilmuwan akan mengambil sampel dan melakukan analisis radiokarbon.

Baca juga: Pecahkan Rekor, Suhu Siberia Terpanas Sepanjang Sejarah Kutub Utara

 

 

Salah satu peneliti, Valery Plotnikov yang memeriksa sisa-sisa bangkai badak tersebut mengatakan bahwa badak berbulu tersebut berusia antara tiga dan empat tahun ketika mati.

Kemungkinan kematian badak tersebut disebabkan karena tenggelam.

Lebih lanjut Plotnikov mengatakan bahwa banyak jaringan lunak badak yang masih terlihat, termasuk bagian usus dan alat kelamin.

"Tandung hidung kecil juga telah diawetkan, ini jarang terjadi, karena terurai agak cepat," kata Plotnikov, ahli paleontologi dari Russian Academy of Sciences.

Ilustrasi badak berbulu (Woolly Rhinoceros) dari zaman es terakhir.SHUTTERSTOCK/AuntSpray Ilustrasi badak berbulu (Woolly Rhinoceros) dari zaman es terakhir.

Analisis ahli juga menemukan adanya jejak keausan pada tanduk. Kondisi ini menunjukkan bahwa badak tersebut secara aktif menggunakannya untuk mencari makanan.

Pertama kalinya badak ini ditemukan pada Agustus lalu oleh penduduk setempat di tepi sungai Tirekhtyakh.

Lokasi tersebut dekat dengan ditemukannya badak berbulu muda lainnya yang pernah ditemukan pada tahun 2014 lalu.

Selanjutnya, badak tersebut diberi nama Sasha yang diperkirakan berusia 34.000 tahun.

Baca juga: Peneliti Ungkap 14.000 Tahun Lalu Anak Anjing Purba Mangsa Badak Berbulu

 

Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah menemukan sisa-sisa hewan purba dari zaman es, seperti mammoth, badak berbulu, anak kuda, beberapa anak anjing dan anak singa gua di beberapa bagian wilayah Siberia.

Pada September 2020, para peneliti mengatakan mereka telah menemukan bangkai beruang dari Zaman Es, yang terawat dengan baik di Kepulauan Lyakhovsky di timur laut Rusia.

Penemuan semacam ini, tak hanya badak berbulu dari Zaman Es, menjadi lebih sering akibat pemanasan global mencairkan lapisan es di wilayah yang sangat luas di wilayah ekstrem utara dan timur laut Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com