Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampak Fenomena La Nina bagi Indonesia? Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 30/12/2020, 17:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Fenomena La Nina dianggap selalu berkaitan dengan dampak bencana hidrometeorologi dan sangat berpengaruh bagi Indonesia ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta agar masyarakat bersiap terhadap gangguan anomali fenomena La Nina.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, kuratil akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021, kondisi iklim global dihadapkan pada gangguan anomali cuaca berupa fenomena La Nina dengan level intensitas mencapai moderate di Samudera Pasifik ekuator.

Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut Samudra Pasifik ekuator bagian tengah dan timur mendingin -0.5 derajat Celcius hingga -1.5 derajat Celcius selama tiga bulan berturut-turut diikuti oleh penguatan angin pasat. 

Baca juga: BMKG: Waspada La Nina di Indonesia, Ini Wilayah yang Terkena Dampaknya

 

Apa dampak La Nina?

Dijelaskan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati bahwa fenomena La Nina telah lama diketahui memiliki dampak yang bersifat global. Berikut dua dampak La Nina bagi iklim global.

1. Dampak peningkatan curah hujan

Wilayah pertama terdampak peningkatan curah hujan yaitu wilayah Pasifik barat meliputi Indonesia, sebagian Asia Tenggara, dan bagian utara Australia.

Sementara itu, wilayah lainnya di luar Pasifik barat seperti Brasil bagian utara dan sebagian pantai barat Amerika Serikat juga terdampak.

Baca juga: BMKG Sebut Musim Hujan Akan Lebih Basah di 2021, Apa Penyebabnya?

 

2. Pengurangan curah hujan

Ternyata, selain mengakibatkan peningkatan curah hujan, fenomena La Nina juga menyebabkan pengurangan curah hujan yang terjadi di sebagian pantai timur Asia, bagian tengah Afrika dan sebagian Amerika bagian tengah.

Pengaruhnya untuk Indonesia

Sebagai bagian dari variabilitas sistem iklim global, La Nina dan El Nino terjadi berulang dan memiliki siklus 2-8 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com