Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroplastik Ditemukan dalam Plasenta Ibu Hamil, Kok Bisa?

Kompas.com - 23/12/2020, 20:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

 

 

Di dalam ruang bersalin, hanya ada katun yang digunakan untuk menutupi tempat tidur pasien. Tali pusat dijepit dan dipotong dengan gunting logam, untuk menghindari kontak dengan bahan plastik.

Berdasarkan analisis sampel, menunjukkan sebagian besar plastik yang ditemukan berpigmen, tiga di antaranya tercemar polipropilen diidentifikasi sebagai polimer termoplastik.

Sedangkan sembilan sampel lainnya, diidentifikasi hanya pigmen, yang semuanya biasanya digunakan untuk pelapis, cat, perekat, plester, cat kuku, polimer dan kosmetik, serta produk lainnya buatan manusia.

Selama abad terakhir, para peneliti mencatat bahwa produksi plastik global telah mencapai 320 juta ton per tahun. Lebih dari 40 persen digunakan sebagai kemasan sekali pakai.

Baca juga: Studi Tunjukkan Manusia Makan 120.000 Mikroplastik Tiap Tahun

 

Tak heran, jika kondisi tersebut sangat berkontribusi pada tingkat limbah plastik yang ada saat ini.

Mikroplastik di dalam sel manusia, diperlakukan sebagai benda asing oleh organisme inangnya dan ini bisa memicu respons imun lokal.

Selain itu, mikroplastik juga dapat bertindak sebagai pembawa bahan kimia lain, termasuk polutan lingkungan, serta aditif plastik yang mungkin dilepaskan dan dikenali karena efek berbahaya.

Studi penemuan mikroplastik dalam plasenta ibu hamil di Italia ini telah dipublikasikasn dalam jurnal Environment International.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com